Tameng adalah senjata untuk membela diri. Tameng biasanya dipakai oleh prajurit pada waktu perang, ronda, dan lain sebagainya. Tameng berfungsi untuk perisai tubuh terhadap senjata tajam yang melukainya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Pembaca pasti banyak yang berpikir, Dagadu itu bukan senjata. Tapi kok ditaruh di kategori senjata? Jadi gini, Dagadu sebenarnya adalah suatu bahasa sandi asal Jogjakarta. Memang bukan bahasa resmi, melainkan bahasa buatan atau slang yang untuk membacanya diperlukan enskripsi. Lalu kenapa bahasa Dagadu ini masuk ke kategori senjata? Karena sandi Dagadu ini pernah digunakan dalam perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Pasalnya, pada jaman penjajahan dulu, interaksi antar pribumi sangat diawasi ketat. Khususnya di jogja. Oleh karena itu, digunakanlah bahasa sandi Dagadu ini, supaya penjajah tidak bisa memahami pesan yang berhubungan dengan perlawanan. Dagadu sendiri memiliki arti 'matamu'. Berikut cara mengenskripsi bahasa sandi Dagadu, menurut http://jebule.blogspot.com/2009/01/dagadu-matamu-kok-bisa.html?m=1 : Baris pertama ditukar dengan baris ketiga, dan baris kedua ditukar dengan baris keempat. Di jogja gaya bahasa ini dikenal juga dengan bahasa walikan (wa...
Panahan : (sumber: E-book Bentuk-Bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Moertjipto. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta.)
Paseran : (sumber: E-book Bentuk-Bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Moertjipto. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta.)
Thuprok-Thuprok : (sumber: E-book Bentuk-Bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Moertjipto. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta.)
Oglek Yogyakarta : (sumber: E-book Bentuk-Bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Moertjipto. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta.)
Bandhil atau umban pelempar batu. Ada tiga jenis bandhil yaitu : brubuh, jauh, dan lepas. Bandhil brubuh digunakan dalam pertempuran jarak dekat. bandhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi, dan pelurunya juga dari besi. Bandhil jauh sama dengan bandhil brubuh, namun talinya terbuat dari anyaman serat-serat yang ulet, namu, namun pelurunya tetap dari besi. Bandhil lepas juga seperti bandhil brubuh dan jauh, hanya saja talinya dari tampar, dan pelurunya dari batu. Bandhil lepas dapat dipergunakan untuk pertempuran jarak jauh maupun jarak dekat. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-senjata-tradisional-yogyakarta.html
Kegunaan keris bagi masyarakat Jawa bermacam-macam. Pada mulanya keris adalah senjata tikam dalam perkelahian atau pertempuran. Dalam hal ini keris dibawa sebagai sipat kandel. Namun dalam perkembangannya, keris tidak lagi berfungsi sebagai senjata, tetapi sebagai tosan aji, artefak karya empu pembuatnya. Sebagai konsep perpaduan ‘bapa akasa Â- ibu pertiwi’ keris dipercaya menyandang kekuatan gaib yang dapat bepengaruh bagi pemiliknya. Akhirnya keris merupakan bagian dari budaya jawa sebagai salah satu kelengkapan hidup orang Jawa yang tergambar dalam konsep: wisma (rumah), garwa (istri), turangga (kuda), kukila (burung) dan curiga (senjata keris). Di antara keris-keris pusaka Kraton Yogyakarta yang menduduki tempat terpenting adalah kangjeng Kyai Ageng Kopek. Keris ini hanya boleh dikenakan oleh sultan sendiri, lambang perannya sebagai pemimpin rohani dan duniawi. Menurut tradisi keris ini dibuat pada masa kerajaan Demak dan pernah dimiliki oleh Sunan Kalijaga...
Senjata tradisional Patrem merupakan senjata yang mirip dengan keris, akan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi patrem sama dengan keris yaitu untuk menyerang musuh dalam jarak yang sangat dekat. Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-senjata-tradisional-yogyakarta.html