PISAU BELATI PAPUA Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki ragam suku, bahasa dan budaya paling banyak. Bicara mengenai senjata tradisional Indonesia, Pisau Belati Papua adalah senjata yang terbilang unik. Senjata ini terbuat dari tulang burung kasuari dan bulunya disematkan ke gagang pisau. Pisau belati Papua merupakan pelengkap dari busur dan panah yang menjadi senjata utama. Suku-suku di Papua biasanya menggunakan senjata ini untuk berburu dan perang.
WEDHUNG Wedhung merupakan salah satu jenis pisau yang sering diyakini sebagai kesiapan abdi kepada pemimpin yang sedang berkuasa. Wedhung terbuat dari logam yang di tempa, sedangkan untuk gagangnya bisa terbuat dari besi ataupun kayu. Wedhung tidak hanya ditemui di Bali saja, akan tetapi kita dapat menjumpainya juga di Cirebon. Akan tetapi, wedhung dari kedua dareah tersebut cukup mempunyai perbedaan yang kentara pada bilah pisaunya. Wedhung Cirebon memiliki bilah pisau yang polos sedangkan wedhung Bali terdapat motif-motif dalam bilahnya.
PISAU GAJA DOMBAK Piso gaja dompak merupakan salah satu senjata tradisional masyarakat Sumatera Utara yang berjenis pisau, senjata tradisional ini berfungsi untuk menikam, menusuk dan memotong. Senjata khas Sumatera Utara ini dinamakan piso gaja dompak sebab pada gagang pegangannya terdapat ukiran yang membentuk gajah. Piso gaja dompak juga dipercaya sebagai senjata pusaka kerajaan Batak pada masa kerajaan Sisingamangaraja 1. Senjata tradisional ini tidaklah diperuntukkan untuk membunuh. Namun diyakini memiliki kekuatan supranatural yang bisa memberikan kekuatan bagi sang pemilik. Dalam catatan lain piso gaja dompak mulai dikenal pada tahun 1900an dan merupakan senjata andalan dari para perampok. Ada juga yang menyebutkan bahwa pada tahun 1980an, piso gajah dompak juga sempat digunakan dalam pertarungan antar geng atau kelompok tertentu. Demikianlah mengenai beberapa senjata tradisional Indonesia yang merupakan warisan budaya dari para leluhur. Marilah kita merawa...
RENCONG Rencong merupakan senjata khas dari Nangroe Aceh Darussalam. Bentuknya menyerupai huruf ‘L’ dan termasuk dalam kategori belati. Panjang mata pisau rencong bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Mata pisau tersebut dapat berlengkung layaknya keris, namun ada juga yang lurus seperti pedang. Selain untuk mempertahankan diri dan melawan penjajah, rencong juga sebagai wujud kelas sesorang yang memilikinya.
BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
KUJANG Kurang lengkap rasanya kalau tidak menyinggung senjata yang khas dari tanah sunda ini. Yup, kujang adalah senjata yang mungkin bentuknya paling aneh daripada senjata pada umumnya. Kujang dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9 dengan bahan besi, baja dan bahan pamor. Dilihat dari ukurannya, kujang tergolong pendek, sekitar 20 sampai 25 cm saja. Menurut pemahaman masyarakat Sunda, Kujang merupakan simbol refleksi ketajaman berpikir dan daya kritis dalam kehidupan. Selain itu, kujang juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.
Tameng tradisional Dayak, atau biasa disebut sebagai Terabai. Dibuat khusus dan unik untuk setiap pemiliknya. Fungsi dari tameng atau Terabai ini adalah untuk menyalurkan energi
Tombak dalam bahasa Lampung disebut dengan Payan. Berdasarkan bentuknya, senjata tradisional lampung ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu: a. Tombak Payan (Payan Kejang) b. Tombak Pendek (Payan Buntak atau Linggis) Klasifikasi bentuk tombak ada dua bentuk yaitu tombak panjang dan tombak pendek, yang dimaksud tombak panjang yaitu tombak yang memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang berukuran tidak lebih dari 150 cm, sedangkan mata tombaknya berukuran sama dengan jenis tombak pendek yaitu mencapai 34-40 cm. Sedang yang dimaksud tombak pendek yaitu tombak yang gagangnya tidak lebih dari 90 cm. jens tombak yang terakhir ini termasuk tombak langka, karena biasanya berkualitas sangat tinggi, yang kadang diberi bulu ekor kuda yang disebut tunggul. Mata Tombaknya sama dengan keris yaitu memiliki pamor dan berlapis. Banyak tombak Lampung ini dipandang memiliki kekuaan magis, apalagi jika tombak tersebut merupakan benda pusaka warisan dari l...