29 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Golok
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Golok adalah salah satu senjata tradisional masyarakat Betawi, yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sudah menyatu dalam kehidupan mereka. setiap keluarga Betawi pasti memilikinya, bahkan setiap lelaki pada zaman dahulu selalu membawanya kemanapun mereka pergi, bahkan ada beberapa pantun yang diciptakan berkaitan dengan Golok

avatar
Noval Karom
Gambar Entri
4_Rotan
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Rotan adalah jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul. Disinyalir dari Seni Ujungan inilah awal beladiri berkembang. Pada masa awal terbentuknya Seni Ketangkasan Ujungan, rotan yang digunakan mencapai panjang 70-100cm. Pada ujung rotan disisipkan benda-benda tajam seperti paku atau pecahan logam, yang difungsikan untuk melukai lawan. Pada perkembangannya rotan yang digunakan hanya berkisar 70-80cm, selanjutnya paku dan pecahan logam di ujung rotanpun tidak lagi digunakan untuk pertandingan yang sifatnya hiburan, rotan jenis ini dipakai hanya ketika berperang menghadapi musuh sesungguhnya. Tubuh lawan yang menjadi sasaranpun dibatasi hanya sebatas pinggang ke bawah, utamanya tulang kering dan mata kaki.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Piso Punta
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Piso Punta adalah senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata ini lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial pada waktu itu, karena senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk bertarung. Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang lebih variatif dari segi bentuk dan motif ciung. Senjata pusaka yang dianggap paling “berisi”. Pisau ini hanya dimiliki oleh kaum elit dan merupakan senjata pusaka Betawi yang paling mulia.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Pisau Raut
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Senjata tradisional masyarakat Betawi yang bentuknya hampir mirip badik. Merupakan pisau sang Hulun atau rakyat biasa. Pisau ini disebut juga badi-badi. Di samping itu pisau raut merupakan salah satu ciri khas pada Pengantin Dandanan Rias Bakal Pria Adat Betawi. Senjata ini disematkan pada bagian tengah baju dan ditahan dengan ikat pinggang. Letaknya cenderung ke sebelah kanan dengan dihiasi bunga melati yang dironce indah.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Beliung Gigi Gledek
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Beliung adalah sejenis kapak dengan mata menyilang kearah gagang pegangan, umumnya digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu. Beliung Gigi Gledek merupakan jenis kapak dengan mata kapak terbuat dari batu, merupakan teknik pembuatan senjata sisa peninggalan zaman batu baru di Betawi yang masih tersisa antara abad 1-3M. Beberapa tokoh yang diketahui pernah menggunakan ini sebagai senjata andalannya adalah Batara Katong (Wak Item) dan Salihun pemimpin kelompok Si Pitung. Beliung digunakan Salihun sebagai sarana dalam melakukan aksi perampokan maupun pelarian dengan memanjat pagar tembok.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Cunrik #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Senjata pusaka kaum elit perempuan dahulu berbentuk keris kecil. Cundrik atau Cunderik digunakan oleh sebagian orang di Pulau Jawa untuk menyebut nama dapur keris berukuran kecil. Sebutan ini sebenarnya kurang tepat, karena sebutan yang benar untuk keris kecil yang biasa digunakan oleh wanita adalah patrem. Bentuk keris berdapur Cunrik pun cukup beragam, namun yang terbanyak merupakan keris lurus; ukurannya bervariasi antara sedang sampai kecil. Yang berukuran sedang panjangnya sekitar 36 cm, sedang yang kecil sampai sekitar 22 cm. Biasanya bilahnya agak tebal, dan posisinya agak membungkuk. Gandik (raut muka dari sebilah keris) keris itu polos, terletak di belakang. Ukuran gandik itu panjang, sampai kira-kira setengah panjang bilah. Di sepanjang tepi gandik terdapat kruwingan. Sepintas lalu bentuk dapur Cundrik agak mirip dengan keris berdapur Cengkrong. Bedanya, pada dapur Cengkrong terdapat srawingan. Sumber lain menyebutkan bahwa dapur Cundrik adalah keris yang gandiknya terlet...

avatar
OSKM18_19818051_Nadya Safitri
Gambar Entri
Badik Cangkingan
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Sesuai dengan namanya, senjata ini biasanya dibawa begitu saja dan atau diselipkan pada celana atau sarung. Senjata ini digunakan untuk mempertahankan diri. Namun sekarang, badik cangkingan sering digunakan hanya sebagai pelengkap busana, khususnya busana laki-laki pada upacara adat perkawinan.

avatar
OSKM18_16418002_Gabriella Esther Dameria Prasetyo
Gambar Entri
Toya
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Toya merupakan senjata tradisional Betawi yang terbuat dari kayu atau bambu. Kegunaan utamnya adalah untuk menangkis senjata lawan, menyodok, menggebuk atau menyerang lawan. Ukurannya tidak lebih dari 1,5 m.

avatar
OSKM18_16418002_Gabriella Esther Dameria Prasetyo
Gambar Entri
Senjata Kerakel
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

Saat ini pulau Jawa telah menjadi pulau berpenduduk paling banyak se Indonesia. Kekayaan alam dan pertumbuhan ekonomi membuat pulau Jawa semakin berkembang dari zaman dahulu. Perkembangan pulau Jawa tidak luput dari konflik sebelum dan sesudah kemerdekaan, sebelum kemerdekaan Pulau Jawa yang memiliki banyak Kerajaan dituntut untuk dapat melindungi daerahnya baik dari ancaman yang datang dari dalam maupun luar pulau Jawa. Sehingga senjata yang merupakan salah satu alat untuk pertahanan tersebut berkembang dengan pesat dipulau ini. Seperti senjata Karakel yang ada di Betawi. Adapun ciri-ciri yang khas dari senjata yang satu ini ialah : Batang pemukul pipih memiliki panjang lebih pendek dari rotan (40-60cm) Terbuat dari hasil sisa pembakaran baja hitam (kerak keling) yang dicor Ujung gagang lancip yang difungsikan juga sebagai alat penusuk. Sehingga senjata tradisional tersebut dapat digolongkan sebagai senjata yang tajam.

avatar
Oskm18_16618343_Khalif Aqil Ghifari