Pedang adalah senjata tradisional yang dikenal dan dipakai oleh masyarakat Jawa pada zaman kerajaan. Bahkan hingga kini, pedang kadang masih dipakai oleh para senapati perang atau pimpinan prajurit dalam upacara-upacara tradisional di kraton seperti grebeg, pernikahan putri raja, atau penobatan raja. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Canggah, bentuknya seperti tombak tetapi mempunyai mata tombak sebanyak dua buah. Canggah disebut juga dwisula. Prinsip kerja canggah sama dengan tombak, tetapi biasanya mata tombak diarahkan ke leher lawan sehingga dapat berfungsi sebagai penjepit leher lawan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Cangkol mirip dengan canggah. Cangkol sebenarnya tombak dengan bentuk mata tombak mirip kudha trancang. Prinsip kerja cangkol sama dengan canggah, tetapi ditambahkan dengan fungsi mengait leher lawan. Pada zaman dahulu, canggah atau cangkol digunakan untuk menangkap perampok, pencuri dan sebagainya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Bandhil adalah umban pelempar batu. Ada tiga jenis bandhil yaitu brubuh, jauh, dan lepas. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Bandhil brubuh digunakan dalam pertempuran jarak dekat. Bandhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi, dan pelurunya juga dari besi. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Bandhil jauh sama dengan bandhil brubuh, namun talinya terbuat dari anyaman serat-serat yang ulet, namu, namun pelurunya tetap dari besi. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Bandhil lepas seperti bandhil brubuh dan jauh, hanya saja talinya dari tampar, dan pelurunya dari batu. Bandhil lepas dapat dipergunakan untuk pertempuran jarak jauh maupun jarak dekat. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Plintheng juga alat untuk berburu binatang. Pegangan plintheng terbuat dari kayu, sedangkan talinya menggunakan sejenis karet (pentil). Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Thulup merupakan alat untuk berburu. Tulup berupa bambu kecil dan agak panjang. Dengan cara meniup lubang bambu, maka peluru yang tebuat dari tanah liat atau buah kecil akan melesat mengenai sasaran. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/