BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
BADIK Badik adalah senjata tradisional khas masyarakat bugis. Jika dilihat bentuknya yang pendek sekilas memiliki kemiripan dengan rencong, disisi lain badik juga memiliki pamor layaknya keris. Pada jaman dahulu badik digunakan untuk membela diri. Sering juga untuk perang membela kerajaan. Saking pentingnya sebuah badik, bahkan dikatakan oleh orang Makassar maupun orang Bugis “Bukan seorang lelaki Makassar atau Bugis kalau tidak memiliki badik".
Badik raja berukuran agak besar dengan panjang antara 20 sd 25 cm. Bentuknya seperti badik lampo battang dengan bilah yang membungkuk dan perut bilah yang membesar. Badik ini dibuat dari logam kualitas tinggi dan kerap dilengkapi dengan pamor indah di bagian hulunya, seperti pamor timpalaja atau pamor mallasoancale. Sesuai namanya, senjata tradisional Sulawesi Selatan ini dahulunya kerap digunakan oleh para raja-raja Bone. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-selatan/
Badik ini dahulunya digunakan untuk berperang atau dalam keadaan terdesak. Yang unik dari badik jenis ini adalah adanya bisa racun yang ada pada bilahnya. Sekali melukai, lawan tak akan butuh waktu lama untuk menghembuskan nafas terakhirnya. Karena hal itu, badik ini memiliki nilai kehormatan tersendiri. Jenis senjata tradisional Sulawesi Selatan ini kini banyak dicari orang sebagai koleksi. Ukurannya memang hanya sejengkalan orang dewasa, kecil tapi mematikan. Itulah yang menambah nilai keunikannya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-selatan/
Sesuai namanya, Badik Luwu berasal dari budaya masyarakat kabupaten Luwu di masa silam. Bentuknya membungkuk seperti bungkuk kerbau (mabbukku tedong). Bilahnya lurus dan meruncing di bagian ujung. Sebagian masyarakat Bugis percaya bila badik ini disepuh dengan bibir kem@luan gadis perawan, maka orang dengan ilmu kebal apapun akan mati bila ditusuk. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-selatan/
Dalam bahasa Bugis, lompo battang berarti perut besar. Tak heran jika kita lihat bentuk bilahnya memang tampak seperti perut yang besar. Jenis senjata tradisional Sulawesi Selatan ini juga tak kalah unik. Wajar bila banyak kolektor yang memburunya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-selatan/
Keris dalam bahasa Bugis disebut kawali, dan dalam bahasa Makassar dinamakan seleq, yang berlekuk dengan jumlah ganjil. misalnya berlekuk 7,9, atau 13. Pada tahap awal pembuatan keris, bahannya bukan dari besi atau jenis logam lainnya, melainkan dari batu meteor yang telah mengeras. Karena itulah kawali tidak terdeteksi oleh detektor metal. Setiap kawali punya aura yang biasa juga disebut pamor. Panrita (empu) kawali tidak punya kemampuan menciptakan pamor pada keris. Pamor itu tercipta sendiri setelah keris selesai ditempa. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-selatan/
Sauwang, yaitu alat khusus untuk meniup api. Sauwang ini terbuat dari bahan kayu bundar (glondongan) yang bagian tengahnya diberi lubang (dari ujung ke ujung). Sauwang terdiri atas dua tabung hawa. Cara penggunaan yaitu dengan menekan secara bergantian kedua alat pembangkit udara pada masing-masing tabung hawa. Agar jelasnya dapat dilihat dalam foto No. 4. Sumber: Buku Senjara Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PP1
Bata (tempat pembakaran), yaitu sebuah gundukan menyerupai tanggul yang terbuat dari batu bata serta campuran semen. Pada bahagian bawahnya, ada sebuah lubang yang berfungsi sebagai jalan hawa atau udara yang ditiupkan melalu sauwang. Demikian, maka bata selalu terletak di depan sau wang. Kejelasan tentang bata sebagai peralatan pandai besi dapat dilihat dalam gambar di bawah ini. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA49