Tiuk adalah nama Bali untuk pisau. Tiuk lebih sering dibawa ibu–ibu untuk memasak, membuat sesajen atau sarana upacara, dan sebagainya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/
Tajen berasal dari kata Taji yang berarti benda pipih yang runcing dan tajam (semacam pisau tapi kecil). Istilah tajen digunakan untuk sabung ayam. Sabung ayam dalam masyarakat Bali awal mulanya digunakan untuk upacara Tabuh Rah, yaitu taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Tabuh Rah bertujuan mengusir Butha (pengaruh negatif) supaya tidak mengganggu manusia dan menghindari marabahaya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/
Kandik merupakan nama Bali dari Kapak. Kandik ini pegangannya lebih panjang dari kapak pada umumnya. Kandik ini biasanya digunakan untuk memotong kayu atau membelah kayu di Kebun. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/
Caluk adalah alat pertanian berupa pisau panjang namun pada bagian ujung ada lengkungan kecil, namun lengkungannya tidak sepanjang Arit atau sabit. Caluk ini biasanya dipakai para petani untuk membersihkan rumput pada pinggiran jalan setapak di sawah. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/
Sabit, arit, atau celurit adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian, sedangkan celurit pada senjata tajam. Arit di sini digunakan para petani untuk bergotong royong di subak, bekerja di sawah serta di ladang untuk mencari rumput buat binatang peliharaan seperti Sapi. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/
KERIS BALI Sejak dahulu, senjata tradisional berfungsi sebagai pelengkap kehidupan sehari-hari suatu daerah. Begitu pula dengan keris bali, mulai dari sebagai senjata dalam peperangan atau juga sebagai aksesori. Sebagian masyarakat tradisional juga mengaitkan keris bali dengan kebudayaan-kebudayaan spiritual. Mulai dari adanya penentuan hari tertentu untuk mencuci keris tersebut. Keris Bali merupakan peninggalan atau pembaruan dari keris yang dibuat pada saat masa Kerajaan Majapahit. Para pandai besi yang membuat keris bali dahulunya berkarya sebagai pengabdian kepada raja dan agamanya, sedangkan kini mereka menganggapnya sebagai suatu pekerjaan yang menghasilkan uang. Pada masa sekarang, warangka atau tempat menyimpan keris sudah mulai bervariasi. Hal ini karena para senimannya sudah bebas dalam menuangkan imajinasi dan kreasi pada karyanya. Sumber : https://duniakeris.com/mengenal-keris-bali/ #OSKMITB2018
Ende : (sumber: E-book Peralatan Hiburan, dan Kesenian Tradisional Daerah Bali. Gde Yudha Triguna, Ida Bagus. 2013. Bali.)
Tamiang : (sumber: E-book Peralatan Hiburan, dan Kesenian Tradisional Daerah Bali. Gde Yudha Triguna, Ida Bagus. 2013. Bali.)
Deduplak : (sumber: E-book Peralatan Hiburan, dan Kesenian Tradisional Daerah Bali. Gde Yudha Triguna, Ida Bagus. 2013. Bali.)