Sama seperti Jawa Tengah, keris juga merupakan senjata tradisional masyarakat Yogyakarta. Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya). Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris di bagian pagkal yang melebar.
Senjata Tradisional Yogyakarta
Senjata Tradisional Yogyakarta
Jemparingan, lomba panahan gaya Mataram yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta diselenggarakan di belakang Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, Selasa 24 Februari 2015. Jemparingan diselenggarakan setiap hari pasaran Selasa Wage untuk memperingati hari kelahiran Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. Setiap kali ada anak panah yang mengenai target, petugas akan membunyikan alat musik tradisional bonang sebagai penanda. Para peserta lomba wajib mengenakan busana adat jawa. Lomba ini menjadi ajang regenerasi pemanah tradisional. Regenerasi ini menjadi sangat penting karena kesempatan bagi pemanah tradisional untuk berkembang semakin sulit karena dihapuskannya panahan tradisional dari Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2012. Sumber Berita
KUDI Merpati Putih berbentuk sangat khas, dan diciptakan oleh Mas Poeng (Guru Besar MP). Memiliki dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah. Mas Poeng (Guru Besar MP) sudah bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata khas.
Senjata keris, digunakan dengan jalan menghunus bilahnya dari wrangkanya. Dalam peperangan, keris digunakan bila sedang berhadapan begitu dekat. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Tombak, biasanya dipergunakan sebagai alat tusuk ataupun dilempar sebagai lembing pada saat peperangan atau sedang berburu. Tombak mempunyai tangkai yang panjang, yang dikenal dengan istilah landheyan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Senjata patrem, pada dasarnya prinsipnya senjata seperti keris. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/
Senjata wedhung, alatnya berbentuk mirip pisau tetapi ukurannya lebih besar. Penggunaannya sama dengan keris. Hanya saja, kalau keris biasanya dikenakan di belakang, namun senjata wedhung dan patrem digunakan di muka. Walaupun, ada juga yang menggunakan wedhung di samping badan. Wedhung termasuk salah satu perlengkapan busana kraton. Wedhung digunakan pada saat-saat khusus oleh semua kepala prajurit bila sedang menghadap raja. Di Kraton Yogyakarta, wedhung merupakan senjata ampilan bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat lurah ke atas. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-daerah-istimewa-yogyakarta/