(keterangan mengutip Andreas Aan) Tangkitn merupakan parang sub suku dayak Salako (sub suku dayak yang berdiam di sebelah Utara Provinsi Kal-bar, dan di Lundu Malaysia), yang menyerupai Mandau, namun perbedaannya terletak pada gagang dimana Mandau memiliki gagang yang terbuat dari kayu ataupun dari tulang maupun tanduk binatang, sedangkan tangkitn gagangnya cukup dililit dengan kain merah dan digantung aksesoris berupa samoop (batu manik yang memiliki lubang ditengahnya) dan rambe yang menyerupai untaian-untain benang seperti rambut. Berbeda dengan Mandau yang dihiasi dengan rambut hasil dari mengayo. Selain itu parang tangkitn tidak memiliki sarung/biado karena pada penggunaannya dimusim bakayo (headhunting) orang-orang dayak salako hanya menunggu musuh datang kekampung mereka jadi tidak melakukan penyerangan sehingga orang-orang dayak tersebut hanya berdiri siaga dengan memikul tangkitn pada bahunya untuk menunggu musuh datang dan siap menebas kepala musuh. Tangkitn adalah sejenis...
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya). Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris di bagian pagkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok.
Senjata Tradisional Kalimantan barat
Senjata Tradisional Kalimantan barat
Senjata tradisional asal Kalimantan Barat bernama Mandau. Mandau sejenis Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Hulunya terbuat dari tanduk rusa yang diukir, sementara besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang sendiri dan terdiri dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga lalat hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang terkenal lentur, beracun dan tidak berkarat.
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan . Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia . Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao" [1] yang berarti golok dalam bahasa china. Suku Dayak dengan senjata Mandaunya terkenal kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat...
Selama ini, mungkin masyarakat lebih mengenal mandau dan parang sebagai senjata tradisional yang dimiliki suku Dayak. Padahal, suku yang mendiami daerah pesisir Pulau Kalimantan ini memiliki satu lagi senjata tradisional, yaitu duhung. Konon, senjata tradisional ini diyakini sebagai senjata tertua suku Dayak. Masyarakat Dayak meyakini duhung sudah tercipta ketika manusia belum ada di dunia. Duhung merupakan senjata yang diciptakan oleh leluhur suku Dayak di alam atas, kayangan. Manusia pertama yang memiliki duhung adalah mereka yang dipercaya sebagai leluhur suku Dayak. Pada awalnya, hanya tiga orang yang memiliki duhung, yaitu Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu. Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sementara, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng. Raja Bunu...
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia, bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia .