Ubrug adalah seni pertunjukkan teater rakyat, yang menampilkan cerita/lakon, lawakan, tarian dan lagu. Masyarakat menyebut ubrug karena kesenian ini setiap tampilnya dulu selalu menimbulkan keramaian yang luar biasa. Sebagian masyarakat memanggilnya pula dengan sebutan Topeng, karena di bagian awal pertunjukkan ditampilkan pula tarian pembuka, yang disebut sebagai topeng ubrug atau ronggeng ubrug . Lakon yang dipentaskan biasanya tergantung permintaan yang empunya hajat. Berupa lakon jaman “ Baheula â€Â babad atau legenda, atau juga cerita masa kini, misalnya drama rumah tangga. Pementasan diawali dengan “ Tatalu “ dari penabuh gamelan, dimaksudkan untuk menarik perhatian penonton agar segera berkumpul, kemudian dari balik layar keluarlah beberapa orang penari wanita (Ronggeng) mempertunjukkan kebolehannya dala...
Seni Pertunjukkan ini merupakan kesenian yang sangat populer di Provinsi Banten, karena hampir ada dan tumbuh berkembang dengan baik di tiap peloksok daerah di Banten, termasuk Pandeglang. Sehingga Debus dapat dikatakan sebagai seni pertunjukkan ciri khas Banten, Walaupun, Debus terdapat pula di daerah lain, seperti Garut,Bandung, bahkan di Aceh sekalipun. Permainan Debus merupakan seni pencak silat yang berhubungan dengan ilmu kekebalan sebagai refleksi sikap masyarakat Banten untuk mempertahankan diri. Kesenian tradisional yang dikombinasi dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan ini bernuansa magis. Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam permainannya, Debus banyak menampilkan atraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa sekitar abad ke-17 (1651-1652), Debus difokuskan sebagai alat untuk me...
Terbang gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama islam menyebarkan ajarannya di Banten, oleh karena itu kesenian terbang gede berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-mesjid. Kesenian ini disebut terbang gede karena salah satu instrumen musik utamanya adalah terbang besar (gede). Pada awalnya kesenian terbang gede berfungsi sebagai sarana penyebaran agama islam, namun kemudian berkembang sebagai upacara ritual seperti : ngarak panganten, ruwatan rumah, syukuran bayi, hajat bumi, dan juga hiburan. Terbang gede dimainkan oleh beberapa orang biasanya laki-laki yang telah lanjut usia terdiri atas Penabuh terbang gede (besar) , penabuh sela, penabuh pengarak, penabuh kempul, penabuh koneng, yang diiringi dengan sholawatan nabi dengan bahasa Arab ataupun jawa
Kesenian bernuansa islami yang berkembang di Tangerang. Kesenian ini pada awalnya di bawa oleh orang Yaman, dan sangat menarik karena di dalamya terdapat kombinasi musik perkusi diiringi vokal dan tabuhan ritmis yang dinamis yang diminkan oleh 16 sampai 18 orang pemain laki-laki terdiri dari pemain musik, penyanyi, dan penari
SENI RAMPAK BEDUG ADALAH KESENIAN TRADISIONAL MASYARAKAT PANDEGLANG, DAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN TITIK KULMINASI ESTETIK DARI TRADISI NGADU BEDUG YANG BIASA DILAKUKAN WARGA PADA PERAYAAN HARI RAYA IEDUL FITRI ATAU IEDUL ADHA. PERANGKAT PERALATAN YANG DIGUNAKAN MELIPUTI : SATU SET BEDUG KECIL SELAKU PENGATUR IRAMA, TEMPO DAN DINAMIKA, SEDANGKAN BEDUG BESAR SEBAGAI BASS, SEMENTARA MELODI HANYA BERASAL DARI LANTUNAN SHALAWATAN YANG DILAKUKAN SAMBIL MENABUH. POLA TUBUH YANG BIASA MEREKA SEBUT DENGAN LAGU DIANTARANYA INGPING CAK-CAK, NANGTANG, CELEMENTRE, RURUDATAN, ANTINGSELA, SELA GUNUNG, KELAPA SAMANGGAR, DAN LAIN-LAIN.
Wayang Garing bukanlah jenis pertunjukkan yang berpijak pada lakon, melainkan pada sederet guyon yang langsung melibatkan pemilik hajat (panitia) dan para penonton. Ibarat pertunjukkan teater, wayang garing mirip
merupakan salah satu Kesenian hasil dari kolaborasi Rampak Bedug Pandeglang dengan kendang pencak, tarian Saman, teriakan Beluk, lagu-lagu buhun gendereh, tarian pencak silat, angklung dodod dan jenis seni tradisi lainnya. Yang ditata sesuai kebutuhan paket pertunjukan modern di dalamnya terdapat pola tabuhan perkusi melalui Waditera Bedug, Kendang, dan terbang yang terbalut rapih aransemen musik dan melodi vocal Saman, Beluk dan Sholawatan terbang tandak serta lengkingan terompet pencak,
Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Barat dari daerah Bogor , Di daerah Bogor terdapat beberapa kesenian teater rakyat. Salah satu diantaranya seni Blantek. Seni Blantek yang berada di daerah Bogor ini termasuk rumpun seni tipeuh, oleh karena itu disebut juga topeng Blantek. Istilah Blantek dalam kesenian ini adalah campur aduk, tidak karuan, tidak semestinya atau masih dalam tahap belajar. Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa Blantek itu akronim dari Blan dan Tek. Blan asal kata dari musik rebanan yang dipergunakan untuk mengiri seni Blantek. Sedangkan tek asal kata dari kotek nama salah satu rebana pada alat musik kesenian tersebut. Blantek dalam arti tidak karuan campur aduk dan tidak semestinya didasari oleh anggapan bahwa kesenian ini dalam penyajiannya memasukkan unsur-unsur kesenian lain seperti rebana, ketuk tilu, dan topeng. Demikian pula bentuk kesenian ini tidak jauh berbeda dengan topeng yang berada di Cisalak. Kedua pengertian Blantek topeng Blantek...
Berawal dari kisah Bali Kuno, yang menceritakan sebuah Kerajaan Balingkang. Dari sinilah kisah kemunculan Barong Landung dimulai. Ketika itu, seorang raja bernama Sri Jaya Pangus memerintah Kerajaan Balingkang. Pada masa pemerintahannya, kehidupan masyarakat amatlah makmur. Kerajaan tenteram dari segi ketahanan militer hingga perdagangannya. Dari hubungan perdangan inilah rumor tentang kemakmuran kerjaan ini terdengar hingga negeri cina. Para saudagar Cina pun memutuskan datang dan menjalin hubungan pertemanan dengan kerajaan yang diperintah oleh Sri Jaya Pangus. Dari hubungan ini, lambat laun Sri Jaya Pangus menemukan sorang wanita Cina pujaan hatinya. Wanita ini bernama Kang Ching Wie, putri seorang saudagar Cina yang kaya raya. Raja Balingkang ini akhirnya memutuskan meminang putri saudagar tersebut menjadi permaisurinya. Pinangan sang raja disetujui, hingga digelarlah upacara pernikahan yang amat megah. Seisi kerajaan dan seluruh rakyat ikut bersuka cita merayakannya. Bertah...