230 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mesilih-bahu
Ritual Ritual
Bali

Melisih bahu berasal dari dua kata dasar, yaitu: silih = pinjam, dan bahu = bahu (secara harfiah) dalam konteks ini yang dimaksudkan adalah bahu binatang ternak yang biasa digunakan dalam pertanian, semisal sapi dan kerbau. Dengan begitu, kata mesilih-bahu ini berarti saling pinjam binatang ternak antarsatu petani dengan yang lainnya, biasanya dilakukan dalam kerjasama pengolahan tanah (pertanian) di sawah maupun tegalan. Kelompok yang terlibat dalam kerjasama ini berjumlah pada umumnya dua orang petani yang rumahnya saling berdekatan satu sama lain. Beberapa ketentuan dalam kerjasama ini yaitu saling meminjamkan ternak mereka untuk dipakai dalam pengolahan tanah sebagai penarik bajak. Selain itu ,biasanya seorang petani yang meminjamkan ternaknya pun bisa ikut membantu pengolahan tanah. Sebagai imbalan dalam hubungan timbal balik (didasari prinsip resiprositas) maka petani yang memunyai kerja (meminjam ternak temannya) biasanya menyuguhkan makanan dan minuman, dan begit...

avatar
Aze
Gambar Entri
Meslisi
Ritual Ritual
Bali

Kata ini berarti saling bergantian membantu. Pada intinya, meslisi ini sama dengan mesilih-bahu yaitu sama sama bekerja sama meminjamkan ternak dan membantu sesama petani, namun yang membedakan adalah dari jumlah peserta anggota kerjasama di mana dalam meslisi berjumlah antara 2-5 orang dan berasal dari umur yang sebaya serta tidak terpatok pada sesama desa, melainkan bisa dengan petani dari desa tetangga. sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngrombo
Ritual Ritual
Bali

Kata ngrombo berasal dari kata dasar rombo yang berarti bantu. Cirri khas dari proses kerjasama ini terjadi karena suatu tingkat ketidakmampuan tertentu, misalnya karena usia lanjut, atau jenis pekerjaan terlalu berat. Dari kata dasar rombo dapat terbentuk beberapa jenis kata bentukan lain, seperti: kerombo (artinya orang yang dibantu), pengrombo (artinya orang yang membantu), romboan (artinya menunjuk status seseorang sebagai penerima bantuan).   Dalam hal keanggotaan banjar di Bali, menurut status keanggotaannya dibedakan ke dalam dua jenis keanggotaan, yaitu: anggota ngarep (anggota penuh, anggota inti), yaitu anggota yang berstatus primer; dan ada anggota romboan (anggota tidak penuh, anggota yang perlu dibantu/berstatus sekunder). Dalam beberapa hal, sesuai dengan awig-awig (aturan) banjar , anggota romboan dibebaskan dari kewajiban tertentu. Cakupan kegiatan ngrombo ini cukup luas, di antaranya: –    &nb...

avatar
Aze
Gambar Entri
Metulung
Ritual Ritual
Bali

Kata ini berasal dari kata tulung yang berarti tolong atau bantu. Dalam konteksnya, metulung berarti membantu seseorang yang sedang berada dalam keadaan bencana, malapetaka, atau kecelakaan. Ciri khas dari metulung ini adalah sifatnya yang sangat spontan dan kondisi dari pihak yang ditolong memperlihatkan keprihatinan tertentu. Pihak yang ikut serta dalam metulung tergantung dari skala parahnya kejadian, bisa beberapa orang atau mungkin satu banjar . sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngajakang
Ritual Ritual
Bali

Kata ini berasal dari kata ajak , artinya mengajak. Ngajakang berarti menggotong-royongkan. Ciri khas dari jenis gotong royong ini adalah adanya suatu inisiatif dari pihak yang akan mengharapkan bantuan (yang memunyai kerja) untuk mengajukan permintaan ( ngajak ) kepada pihak-pihak yang akan membantu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, kegiatan ini tidak menunjukkan spontanitas melainkan adalah sebagai kegiatan yang direncanakan. Jumlah anggota yang ikut serta biasanya tergantung kebutuhan dan berasal dari hubungan ikatan keluarga atau banjar . Orang yang diajak untuk membantu biasanya diberi imbalan atau kompensasi menurut jenis dan cara-cara yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngedeng
Ritual Ritual
Bali

Kata ini berasal dari kata kedeng , artinya tarik. Ngedeng artinya menarik. Dalam konteknya, ngedeng berarti menarik bantuan, baik berupa bantuan tenaga maupun materi. Ciri khas dari ngedeng adalah bahwa pihak yang menarik ( ngedeng ) itu adalah termasuk anggota atau warga dari suatu kelompok tertentu. Dalam kegiatan ngedeng ini, tampak adanya dua jenis variasi, yaitu: individu ngedeng kelompok (seperti: ngedeng seka, ngedeng banjar, ngedeng patus ); lalu kelompok ngedeng gabungan kelompok (seperti: banjar ngedeng soroh /desa). Kegiatan ini berlaku dalam berbagai bidang kehidupan, seperti:   – dalam bidang pertanian: ( ngedeng seka memula , artinya menarik para anggota dari organisasi menanam padi); – dalam bidang kemasyarakatan: ( ngedeng patus , artinya menarik tenaga ataupun materi dari organisasi patus dalam kegiatan ngaben ); – dalam bidang kesenian: ( ngedeng seka gong , artinya menarik organisasi penabuh...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngoopin
Ritual Ritual
Bali

Kata ini berasal dari kata dasar oop , artinya bantu. Ngoopin artinya membantu atau menolong. Bantuan dalam kerjasama ini berbentuk tenaga kerja. Bentuk ngoopin ini sendiri bisa bersifat spontan atau direncanakan sesuai kebutuhan. sumber :http://www.wacana.co/2009/04/istilah-istilah-gotong-royong-di-bali/

avatar
Aze
Gambar Entri
Pengubuan Mayat di Trunyan
Ritual Ritual
Bali

Masih dengan upacara kematian, bali juga memiliki tradisi unik untuk menguburkan mayat orang yang telah meninggal. Tradisi ini dikenal di Desa Trunyan. Mayat orang yang telah mati hanya akan digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat Desa Trunyan. Pohonnya pun pukan pohon biasa / sembarangan. Melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi. Hal tersebut dimaksudkan agar bau busuk dari mayat tidak akan menguar. Dengan pohon taru dan menyan, mayat malah menjadi wangi.   sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/contoh-budaya-daerah

avatar
Roro
Gambar Entri
Perang Pandan
Ritual Ritual
Bali

stilah lain untuk menyebut upacara Perang Pandan adalah Mekare-Kare. Pada upacara ini orang akan terlibat saling menghantamkan daun pandan berduri untuk dipersembahkan pada Dewa Indra. Namun jangan khawatir. Meski saling menghantam dengan pandan berduri sekalipun, para pelaku tidak akan merasakan kesakitan. Beradarah dan lecet pada kulit mereka tidak akan terasa sakit dan setelahnya akan diobati serta disucikan oleh para pemangku adat.   sumber : https://ilmuseni.com/seni-budaya/contoh-budaya-daerah

avatar
Roro