Makan Bajamba Makan Bajamba adalah upacara adat Sumatera Barat yaitu berupa kegiatan makan masyarakat Minang dengan cara duduk bersama-sama di sebuah tempat yang sudah ditentukan. Tujuan dari tradisi ini untuk mendekatkan diri satu sama lain tanpa memandang kelas sosial seseorang. Hari-hari libur biasanya jadi waktu untuk melaksanakan upacra ini atau ketika sedang ada pesta adat. Makan Bajamba juga sering diadakan saat sedang ada pertemuan penting. Selain sebagai budaya lokal, pertujuakan ini sering mendapat perhatian dari wisatawan manca negara yang penasaran terhadap Makan Bajamba. Meja yang panjang dan alas seadanya menjadi tempat perjamuan berlangsung. https://www.silontong.com/2018/11/02/upacara-adat-sumatera-barat/
Batagak Kudo – Kudo Upacara adat Sumatera Barat yang bernama Batagak Kudo-Kudo merupkan salah satu rangkaian panjang dari Tradisi masyarakat Minangkabau dalam membangun rumah. Upacara ini dilakukan saat sebuah rumah baru akan baru dipasan kuda-kuda. Biasanya tradisi kuno mirip dengan ‘Baralek’ dengan mengundang orang kampung dan sanak famili. Kado yang umunya dibawakan oleh tamu undangan adalah seng atau atap untuk rumah. https://www.silontong.com/2018/11/02/upacara-adat-sumatera-barat/
Baburu Babi Baburu Babi (Berburu Babi) merupakan tradisi yang sudah turun temurun ada di kalangan masyarakat Minangkabau. Tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh kaum muda. Berburu babi di Sumatera Barat memiliki perbedaan dengan cara berburu babi pada umumnya. Di Padang masyarakat yang berburu babi menggunakan hewa anjing untuk menangkap babi-babi hutan yang merusak tanaman para petani. Waktu yang digunakan untuk kegiatan berburu babi ini biasanya setiap akhir pekan dan berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Dan hasil tangkapan berupa babi-babi liar tersebut biasanya cuma dijadikan makanan anjing peliharaan mereka, karena bagi masyarakat Minang yang mayoritas menganut agama Islam mengkonsumsi babi adalah haram. https://www.silontong.com/2018/11/02/upacara-adat-sumatera-barat/
Baralek Gadang Baralek Gadang merupakan upacara adat Sumatera Barat. Arti dari Baralek Gadang adalah perayaan pernikahan. Upacara ini sendiri merupakan rangkaian upacara adat yang dimulai dari Maresek atau mengenal calon pengantin. Tradisi adat ini dimulai sebelum pernikahan hingga setelah pernikahan selesai dilaksanakan. https://www.silontong.com/2018/11/02/upacara-adat-sumatera-barat/
Marasek Dalam adat Minang, penjajakan untuk menentukan pasangan hidup disebut dengan maresek . Sesuai dengan sistem kekerabatan matrilineal (hubungan keturunan melalui garis kerabat wanita), kunjungan dilakukan oleh pihak keluarga wanita. Utusan keluarga bertugas mencari tahu, apakah pemuda yang dituju cocok dan berminat menikahi si gadis. Prosesi ini bisa berlangsung beberapa kali. sumber :https://www.weddingku.com/blog/pernikahan-adat-ranah-minang
Maminang, Batimbang Tando (Bertukar Tanda) Setelah ada kata sepakat, keluarga calon mempelai wanita kembali datang untuk meminang. Proses bertukar tanda pun dilaksanakan. Lazimnya rombongan keluarga calon mempelai wanita membawa hantaran. Terutama sirih pinang yang ditata dalam carano . Hal itu bermakna apabila tersisip kekurangan saat kunjungan tidak akan menjadi bahan gunjingan di belakang hari. Selanjutnya adalah batimbang tando atau batuka tando (bertukar tanda) berupa benda-benda pusaka yang memiliki nilai sejarah bagi keluarga. sumber :https://www.weddingku.com/blog/pernikahan-adat-ranah-minang
Mahanta Siriah Kini tibalah calon mempelai pria menyampaikan kabar gembira untuk sanak-saudara, mengenai tanggal pernikahannya. Sekaligus memohon doa restu. Pada saat itu, calon mempelai pria membawa selapah berisi daun nipah dan tembakau (kini rokok). Hal serupa pun dilakukan calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih lengkap. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan. sumber :https://www.weddingku.com/blog/pernikahan-adat-ranah-minang
Babako-Babaki Selain memberikan doa restu ayah calon mempelai wanita ( bako ) biasanya ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara ini berlangsung beberapa hari sebelum akad nikah. Mereka datang membawa berbagai macam hantaran. Selaras tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk mendapat petatah-petitih (nasihat) di rumah keluarga pihak ayah. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang. sumber :https://www.weddingku.com/blog/pernikahan-adat-ranah-minang
Malam Bainai Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke setiap kuku calon pengantin wanita. Biasanya kegiatan tersebut dilangsungkan malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini melambangkan kasih sayang dan doa restu para sesepuh keluarga mempelai wanita. sumber :https://www.weddingku.com/blog/pernikahan-adat-ranah-minang