Mempawah, memilki beragam potensi wisata. Selain event tahunan berupa acara robo-robo,mempawah juga memilki istana Amantubillah,seni budaya, dan beragam kuliner khasmempawah. Nama Istana “ Amantubillah ”mempunyai arti, “ Aku beriman kepada Allah ”. Istana yang didominasi oleh warna hijau inimenempatkan tulisan “ Mempawah harusmaju, malu dengan adat ” pada pintu gerbangistana http://ikhsananugrahromadhan.blogspot.com/2012/02/peninggalan-bersejarah-kalimantan-barat.html
Keraton Ismahayana Landak terletak sekitar 50 meter disebelah barat sungai pinyuh yang membelah kota ngabang. Istana ini berupa rumah panggung khas melayu Kalimantan Barat yang memanjang kebelakang dengan fondasi, lantai dan dinding, serta atap sirap dari kayu belian sebagai bahan utamanya. Terdapat beberapa koleksi peninggalan Kesultanan Landak yang tergolong sebagai warisan budaya dan sejarah, diantaranya mahkota Sultan Landak, keris “ si kanyut ”, sepasang pedang sakti, tempat tidur panembahan dan istrinya, duplikat payung kebesaran Sultan, dua kipas raja, seperangkat gamelan, dan Al-Quran kuno. Selain itu, ada juga artefak-artefak lain seperti meriam “ si penyuk ” dan empat buah meriam lainnya, lontar silsilah raja dan sejarah singkat Kesultanan Landak, foto-foto keluarga raja, bendera Kesultanan, serta perlengkapan upacara perkawinan adat berupa timbangan kayu.
Dearah yang dikenal dengan julukan Bumi Daranante ini memilki banyak keunikan. Baik beragam kekayaan alam, sejarah maupun pesona budaya daerahnya. Seiring peradaban manusia, Kabupaten Sanggau juga mempunyai peninggalan kebudayaan jaman keemasan masyarakat sanggau tempo dulu. Ditandai dengan terdapatnya Keraton Surya Negara. Dari sejarah kerajaan sanggau memerintah pada abad ke-18 dengan rajanya bergelar “Panembahan”. Catatan seharah menyebutkan bahwa pertama kali Kerjaan Sanggau didirikan oleh Daranante. Dia bukan asli Sanggau, namun berasal dari Kabupaten Ketapang. Daranante kemudian menikah dengan Babai Cingak darui suku dayak Sanggau
Matan yang berarti “Tanah Keselamatan” merupakan kerajaan yang memilki sejarah panjang. Kerajaan Matan ini merupakan saksi bisu perjalanan sejarah masyarakat dan pemerintah Kabupaten Ketapang. Sekaligus dinasti terakhir Kerajaan Tanjungpura beragama hindu yang pernah berdiri sejak abad 9. baru setelah tahun 1451 raja-raja Tanjungpura memeluk agama islam dengan nama Kerajaan Matan yang dipimpin raja pertama bercirikan islam yakni pangeran Giri Kusuma. Koleksi unik terdapat di keraton ini adalah Meriam “Padam Pelita” dan sepasang tempayan bersejarah.
Seorang belanda. Sampai saat ini kompleks Istana Sintang masih terawat dengan baik. Dihalaman istana, terdapat sebuah meriam dan situs batu kundur, yaitu sebuah batu peninggalan Demong Irawan sebagai lambang berdirinya Kerajaan Sintang. Di serambi depan istana terpajang salinan Undang-undang Adat Kerajaan Sintang yang terbuat pada masa pemerintahan Sultan Nata (disalin ulang pada tahun 1939) serta silsilah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Sintang. Sedangkan pada bangunan sisi barat dan timur tersimpan koleksi meriam, naskah Al-Quran tulisan tangan pada masa Sultan Nata. http://ikhsananugrahromadhan.blogspot.com/2012/02/peninggalan-bersejarah-kalimantan-barat.html
Kuno tapi terawat dengan baik. Hijau dan sejuk. Begitulah kira-kira kesan yang muncul ketika menginjakkan aki di istana Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas ini, bangunan istana didominasi dengan warna kuning sebagai warna khas melayu yang melambangkan kewibawaan dan keluhuran budi pekerti. Terdapat pula bekas kolam pemandian keluarga sultan di samping kanan istana dan rumah kediaman keluarga sultan yang berada di belakang istana. Pada sore hari, pengunjung akan berdecak kagum melihat pesona istana ini yang eksotik, apalagi di lihat dari atas perahu yang berjalan perlahan-perlahan di atas Sungai Sambas Kecil. http://ikhsananugrahromadhan.blogspot.com/2012/02/peninggalan-bersejarah-kalimantan-barat.html
Sebuah bangunan ala Tiongkok kuno terletak di belakang deretan bangunan ruko baru Jl. Budi Utomo, Singkawang. Tepatnya rumah no. 37 ini berada di ujung jalan menuju tepi sungai. Bangunan ini tampak masih kokoh berdiri selama ratusan tahun hingga sekarang. Bentuknya yang mirip “ Si he yuan ” (bangunan khas Tiongkok Utara) ini justru memberikan kesan bersahaja dan sedikit kesuraman karena terkikis hantaman cuaca selama ratusan tahun. Namun, rumah besar Hiap Sin ini merupakan bangunan ala kombinasi timur barat satu-satunya yang tertua dan masih berdiri kokoh di Singkawang. http://ikhsananugrahromadhan.blogspot.com/2012/02/peninggalan-bersejarah-kalimantan-barat.html
Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat , Pontianak Openingstijden: amis 08:00–14.30, Jumat08:00–11:00, 13:00–14:30, Sabtu 08:00–14:00, Minggu 08:00–14:00, Senin tutup, Selasa08:00–14:30, Rabu 08:00–14:30 Plaats: Pontianak Provincie: Kalimantan...
Rumah Adat Balug adalah rumah panggung yang berbentuk bulat dengan diameter + 10 m. Bagi masyarakat Dayak Bidayuh di Desa Hli Beue, Kec. Siding, Kab. Bengkayang, Prov. Kalimantan Barat, Rumah Adat Balug merupakan tempat pelaksanaan upacara adat Nibakng (Nyobekng), tempat menyimpan tengkorak kepala hasil kayau di masa lalu, dan benda pusaka milik nenek moyang. Balug juga digunakan sebagai tempat untuk menyelesaikan permasalahan adat, terutama jika terjadi masalah di masyarakat. Atap bangunan berbentuk kerucut (payukng samai) dan bertingkat 3, terbuat dari daun sagu (liuk liyung) yang diikat dengan anyaman ijuk. Bagian-bagian Balug terdiri atas: 1). Tangga yang terbuat dari kayu belian sepanjang 735 cm untuk naik ke bangunan; 2). Teras berbentuk persegi empat dengan tinggi pintu yang lebih rendah dari ukuran orang dewasa; 3). Bangunan dalam yang terdiri dari 3 lantai/tingkat yang melambangkan adanya 3 alam semesta dalam kehidupan, sesuai kepercayaan orang Dayak Bidayuh. Dinding Balug te...