70 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Candi Portibi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Candi Portibi merupakan sekumpulan candi yang terdapat di Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Candi-candi tersebut tersebar di sepanjang aliran Sungai Batang Pane, Sirumambe, dan Sungai Barumun, terdiri dari setidaknya enambelas kompleks percandian atau dalam bahasa setempat lebih dikenal sebagai biaro atau biara yang merupakan adopsi dari kata dalam bahasa Sansekerta, vihara yang berarti tempat belajar mengajar dan ibadah khususnya bagi penganut agama Buddha. Sebagian pihak menyebutkan Candi Portibi ini merupakan peninggalan kerajaan Pannai dan sebagian lagi menyebutnya sebagai peninggalan kerajaan Portibi. Kerajaan Portibi berarti kerajaan dunia atau bumi dalam bahasa Batak. Julkifli Marbun (2006:1-4) mengatakan bahwa Kerajaan Portibi ini merupakan aliansi dari Kerajaan Pane. Beberapa ahli yang sudah melakukan riset penting di Candi Bahal antara lain Franz Junghun (1846), Von Rosenberg (1854), Kerkhoff (1887), Stein Callenfels (1920 dan 1925), De Haan (1926), Krom (1923), dan F.M....

avatar
Roro
Gambar Entri
Kampung Kapiten
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Kampung Kapitan adalah suatu wilayah yang dahulu warga keturuan Tionghoa pertama kalinya menetap di Palembang saat masih dalam jajahan. Kawasan ini berlokasi di tepi Sungai Musi. Posisinya berada di tepi Jl KH Azhari Kelurahan 7 Ulu SU I, bersebelahan dengan Pasar Tradisional 7 Ulu. Dari atas Jembatan Ampera, keberadaan Kampung Kapitan sudah bisa terlihat.   Rumah di kawasan ini menyimpan dua pengaruh budaya, yakni budaya Tiongkok dan budaya Palembang. Budaya Tiongkok bisa dilihat dari bagian dalam rumah dan bagian teras rumah. Sedangkan budaya Palembang berupa bangunan rumah yang menyerupai limas dan terdapat tiang yang menopang berdirinya rumah.   Di Kampung Kapitan kita bisa melihat bangunan batu pagoda.Batu pagoda ini berdiri tegak tepat di tengah lapangan beralasakan keramik di Kampung Kapitan dengan tinggi sekitar 2,5 meter.     https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2017/10/peninggalan-sejarah-provinsi-sumatera-selatan.html

avatar
Roro
Gambar Entri
Monumen Penderitaan Rakyat (Monpera)
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang merupakan monumen yang dibangun untuk memperingati PERANG 5 HARI 5 MALAM yang pecah pada tanggal 1 Januari 1947 antara pejuang Palembang dengan tentara Belanda yang terjadi dan berpusat di areal sekitar monumen tersebut. Monumen ini berada di dekat Jembatan Ampera dan Masjid Agung Palembang.   Pada bangunan yang berdiri kokoh di pinggir Jl Merdeka ini terdapat enam tiang yang kokoh bertautan tiga-tiga di bagian samping kiri dan kanannya. Juga terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda.   Selain itu, di dalam museum ini kita dapat melihat berbagai jenis senjata yang dipergunakan dalam pertempuran tersebut sebagai dokumen perang dan benda-benda bersejarah lainnya.   Pembangunan museum ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Selatan yang dilakukan secara bertahap, mulai tahun anggaran 1980/1981 sampai tahu...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Palembang Limas
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Adat Palembang Limas Limas merupakan salah satu rumah adat Palembang. Dan asal kata Limas dari kata “Lima dan Emas. Untuk bentuknya, rumah adat Limas berbentuk panggung dengan atapnya yang berbentuk segi lima. Lantai rumah dibuat Berundak. Undakan ini disebut dengan Kekijing. Sebuah rumah Limas biasanya terdiri atas 2, 3, atau 4 Kekijing. Tinggi tiang rumah/penyangga rumah kira-kira 1,5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah. Ada berapa ruang rumah Limas? Rumah limas terdiri atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang. Ruang depan disebut juga dengan garang atau beranda. Di bagian depan rumah terdapat tangga untuk masuk ke rumah. Biasanya tangga berjumlah dua buah. Selain tangga, dilengkapi pula dengan gentong atau tempayan untuk menampung air. Air dalam tempayan digunakan untuk mencuci kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Ada kalanya di garang ditambahkan bangunan Jogan. Kegunaan Jogan tersebut untuk beristirahat baik pada...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Cara Gudang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Cara Gudang Termasuk salah satu rumah ada Palembang, rumah cara gudang didirikan dengan tiang-tiang tinggi sekitar 2 m. Atapnya berbentuk Limas. Penamaan ini mungkin karena bentuknya yang memanjang seperti gudang. Lantai rumah cara gudang tidak berundak seperti pada rumah Limas. Rumah cara gudang dibuat dari kayu-kayu yang bagus seperti kayu petanang, unglen, dan tembesu. Susunan ruang rumah cara gudang hampir sama dengan rumah Limas. Rumah ini terbagi atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Kilapan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Kilapan Rumah kilapan adalah rumah tradisional yang dinding-dindingnya tidak terdapat ukiran, tetapi cukup dilicinkan/dihaluskan dengan ketam/sugu. Rumah ini tergolong rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Akan tetapi, tiang-tiang penyangga rumah tidak ditanamkan ke dalam tanah seperti halnya rumah Limas. Tiang-tiang cukup didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan baru-baru. Tiang seperti ini disebut tiang duduk. Adapun susunan ruang dari rumah kilapan sama halnya dengan rumah tatahan. Ruangan ini terdiri atas ruang depan, sengkar atas, dan ruang bawah. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Tatahan (Bersemah)
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Tatahan (Bersemah) Dibilang rumah tatahan karena pada bagian-bagian tertentu dihiasi dengan ukiran. Pembuatan hiasan ukiran tersebut dengan cara menata atau memahat. Rumah tatahan berbentuk bujur sangkar dan dibangun di atas tiang setinggi kurang lebih 1.5 meter. Bahan bangunannya berasal dari kayu kelat atau tembesu yang tahan lama. Ruangan dari tatahan terdiri atas dua ruangan utama yakni ruang depan dan ruang tengah. Ruangan depan berupa beruge atau garang yang berguna sebagai tempat memasak. Biasanya di tempat ini diberi tanah yang kemudian diletakkan tungku untuk memasak. Ruang tengah terdiri atas sengkar bawah dan sengkar atas. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Padu Ampar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Padu Ampar Hampir seluruh bahan bangunan rumah Ampar berasal dari bambu. Rumah ini termasuk rumah panggung. Atap rumah ini sama dengan atap rumah kingking, yaitu atap piabung. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah menjadi dua. Bagian depan rumah berupa garang dengan tangga. Tangganya juga terbuat dari bambu, sedangkan bagian tengah sedikit berbeda dengan jenis rumah kilapan, tatahan, ataupun kingking. Lantai rumah bagian tengah dibuat tidak berundak. Ini berarti di bagian tengah rumah tidak terdapat sengkar, baik sengkar atas maupun sengkar bawah. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Padu Kingking
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah Padu Kingking Rumah padu kingking meruapakan rumah yang pada bagian-bagian tertentu terdiri atas kayu dan bambu. Bambu ini digunakan terutama untuk bagian dindingnya. Bentuk rumah kingking lebih kurang seperti bujur sangkar. Atapnya yang berbentuk piabung terbuat dari bambu yang dibelah dua atau gelumpai. Rumah kingking termasuk rumah panggung. Jenis tiang penyangganya berupa tiang duduk. Adapun bagian-bagian dalam  rumah  sama dengan rumah jenis tatahan dan kilapan. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/

avatar
Roro