2.292 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Batu gamelan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Batu Gamelan di desa Toso merupakan peninggalan leluhur yang digunakan untuk pemujaan. sumber: https://pariwisata.batangkab.go.id/?p=2

avatar
Widra
Gambar Entri
Situs Silurah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Di desa Silurah kecamatan Wonotunggal terdapat peninggalan cagar budaya berupa arca Ganesha, arca Siwa, dan yoni. Diperkirakan dibuat pada abad ke IX. sumber: https://pariwisata.batangkab.go.id/?p=2

avatar
Widra
Gambar Entri
Pertapaan Sonder
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Dinamakan tempat Pertapaan Sonder, Karena tempat tersebut terdapat di Dukuh Sonder dan tempat tersebut merupakan tempat dimana Ratu Kalinyamat melakukan Topo Udo. Setiap malam Jumat Wage, Pertapaan Sonder selalu dipenuhi peziarah yang datang dari berbagai daerah di sekitar Jepara yang kebanyakan kaum perempuan yang ingin cantik alami, seperti Ratu Kalinyamat. Syaratnya, mereka terlebih dahulu harus mandi di sungai kecil yang ada di dekat situs bekas pertapaan, kemudian disusul dengan laku tapa atau meditasi selama 40 hari. Setiap peziarah harus bersuci terlebih dahulu (berwudlu) sebelum memanjatkan do’a-do’a. Kegiatan yang berkaitan dengan petilasan ini adalah Upacara Jembul Tulakan yang merupakan ritual sedekah bumi yang dilaksanakan setahun sekali.

avatar
Widra
Gambar Entri
PURI TAMAN SARASWATI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Puri Taman Saraswati berfungsi sebagai tempat pemujaan keagamaan bagi Umat Hindu sekaligus sebagai obyek wisata, karena terletak di daerah hutan lereng utara Gunung Lawu yang sangat indah, dengan ketinggian 1.470 m di atas permukaan air laut. Titik fokus obyek wisata ini beupa keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Saraswati adalah dewi yang berparas cantik, dengan perilaku yang lemah lembut, mengenakan busana nan indah, bersinggasana di atas Padma, kelopak bunga teratai yang diusung oleh sepasang angsa. Dewi Saraswati digambarkan bertangan 4 (empat), yang artinya meski ia seorang putri (wanita), namun dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengemban 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, yaitu: Wina, Aksamala, Damaru dan Pustaka, yang artinya: Wina adalah simbol kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut dan mulia, yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan, Damaru adalah sim...

avatar
Widra
Gambar Entri
SITUS PURBAKALA PALANGGATAN
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Lokasi: Situs Planggatan memiliki total luas 4.460 meter persegi, diapit oleh perkampungan penduduk dan tanah tegalan (perkebunan). Kalau kita berada di lingkungan situs, terasa berada di puncak candi yang berpendar melingkar ke segenap penjuru. Kondisi situs pada saat ini, sebagian besar batu-batunya belum tergali secara utuh. Hanya tampak beberapa batu berelief yang masih setengah terpendam. Berdasarkan informasi, pada awalnya tempat keberadaan situs ini merupakan tanah kas desa/dusun yang ditanami rumput untuk pakan ternak. BP3 Jateng merngupayakan penyertifikatan tanah. Dengan demikian, tanah tempat situs ini sekarang resmi dibawah pengelolaan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng dan ditetapkan sebagai cagar budaya. Bahkan hingga kini tidak ada restribusi. Dengan demikian sangat jarang wisatawan yang datang, kalau pun ada merupakan singgahan setelah dari Candi Sukuh. Relief: Yang tersisa dari Candi Planggatan yang dibangun pada ketinggian 910 meter di atas permukaan la...

avatar
Widra
Gambar Entri
SITUS PURBAKALA WATUKANDANG
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Situs Purbakala Watukandang merupakan situs bangunan berbentuk pra candi sebelum berkembang. Merupakan peninggalan megalistik berupa kelompok deretan batu berdiri yang tertapa rapi. Situs Watukandang diperkirakan sudah ada sebelum adanya candi-candi megah di Indonesia. Peninggalan ini dikeramatkan oleh masyarakat dan dikenal dengan sebutan Watukandang. terletak di tepi jalan tembus Tawangamngu – Matesih. Yang bisa ditemui di Situs Watukandang antara lain : Punden Berundak dimana Batu Kadang ini berdiri condong sehingga seperti punden berundak yang biasanya disembah sebagai nenek moyang mereka. Menhir dimana bentuk dari salah satu dari Watu Kandang yang besar dan berdiri tegak seperti tugu, maka bisa diasumsikan bahwa Watu Kandang bisa jadi sebagai Tugu yang menurut mereka suci, dan sebagai tempat pemujaan roh-roh nenek moyang. Dolmen dimana Watu Kandang itu membentuk seperti meja di tengah-tengah Watu Kandang yang lainya, maka bisa diperkirakan sebagai tempat meletakkan sesaji...

avatar
Widra
Gambar Entri
Rumah Adat Balug
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Barat

Rumah Adat Balug adalah rumah panggung yang berbentuk bulat dengan diameter + 10 m. Bagi masyarakat Dayak Bidayuh di Desa Hli Beue, Kec. Siding, Kab. Bengkayang, Prov. Kalimantan Barat, Rumah Adat Balug merupakan tempat pelaksanaan upacara adat Nibakng (Nyobekng), tempat menyimpan tengkorak kepala hasil kayau di masa lalu, dan benda pusaka milik nenek moyang. Balug juga digunakan sebagai tempat untuk menyelesaikan permasalahan adat, terutama jika terjadi masalah di masyarakat. Atap bangunan berbentuk kerucut (payukng samai) dan bertingkat 3, terbuat dari daun sagu (liuk liyung) yang diikat dengan anyaman ijuk. Bagian-bagian Balug terdiri atas: 1). Tangga yang terbuat dari kayu belian sepanjang 735 cm untuk naik ke bangunan; 2). Teras berbentuk persegi empat dengan tinggi pintu yang lebih rendah dari ukuran orang dewasa; 3). Bangunan dalam yang terdiri dari 3 lantai/tingkat yang melambangkan adanya 3 alam semesta dalam kehidupan, sesuai kepercayaan orang Dayak Bidayuh. Dinding Balug te...

avatar
Widra
Gambar Entri
Dalem Tejokusuman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalem Tejokusuman merupakan tempat tinggal, seorang Pangeran Putra Sultan Hamengku Buwono VII yang memerintah pada tahun 1877-1921. Akan tetapi sebelumnya bangunan itu telah ada, sebagai bangunan milik keraton. Salah satu bangunan milik keraton yang kemudian dibangun adalah Dalem Tejokusuman, yang pada masa Sultan Hamengku Buwono VII diberikan kepada putranya, GPH. Tejokusumo, setelah dewasa dan berumah tangga sendiri. Oleh karena bangunan tersebut merupakan tempat tinggal beliau dengan keluarganya itulah nama sebutan Tejokusuman melekat Pada umumnya bangunan kuno di Jawa menggunakan konsep tradisi yang membagi ruang-ruangnya dari bagian profane, semi salual dan salual. Khususnya bangunan Dalem Tejokusuman, dahulu juga ada bagian-bagian pokok yang bersifat profan, semi salual dan salual yaitu pendhopo, pringgitan dan daleman. Seluruh bangunan Dalem Tejokusuman berukuran 406 m2 yang didirikan diatas tanah 9210 m2 luasnya. Pada dasarnya ketiga bagian tersebut merupakan bangunan luar yan...

avatar
Widra
Gambar Entri
Dalem Joyodipuran
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalem Joyodipuran terletak di jalan Brigjen Katamso 139 Yogyakarta. Dalem Jayadipuran merupakan sebuah bangunan rumah Jawa klasik yang berbentuk limasan. Pada mulanya rumah ini bernama Dalem Dipowimolo sesuai dengan pemiliknya, KRT. Dipowimolo. Setelah KRT. Dipowimolo meninggal bangunan rumah ini oleh Sri Sultan HB VII, kemudian dihadiahkan kepada menantunya yang bernama KRT Yosodipuro yang dikenal sebagai seniman serba bisa. Sejak bangunan ini dihadiahkan kepada KRT Yosodipura, maka kemudian rumah ini dikenal dengan nama Dalem Yosodipuran. Setelah berulang kali terjadi pergantian kepemilikan dan penghuni akhirnya sebagai pemilik terakhir bangunan beserta tanah Dalem Yosodipuran adalah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang difungsikan sebagai Kantor BPSNT Yogyakarta. Peranan Dalem Yosodipuran : 29 Mei - 3 Juni 1919 sebagai tempat kongres Jong Java 23 - 27 Mei 1923 kongres Jong Java II 22 - 25 Desember 1928 Kongres Perempuan Indonesia

avatar
Widra