<h3 style="box-sizing: inherit; font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; line-height: 1.2; margin: 0px 0px 10px; font-size: 2.4rem; color: rgb(51, 51, 51);"> Rumah Adat Melayu Atap Limas Potong <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 28px; padding: 0px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 20px;"> Adalah rumah adat tradisional suku Melayu yang hidup di Riau. Rumah Atap Limas Potong ini memiliki atap yang berbentuk seperti halnya bangun limas yang terpotong. Kita dapat menemuinya di Provinsi Riau. <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 28px; padding: 0px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: "Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 20px;"> Sebagaimana rumah adat Riau lainnya, rumah ini juga termasuk dalam kelompok rumah panggung. Panggung pada rumah ini memiliki tinggi sekitar 1.5 meter dari permukaan tanah. Luas tidaknya rumah ini tergantung kema...
Rumah Adat Riau Yang Disebut Selaso Jatuh Kembar Rumah adat ini adalah rumah adat yang telah ditetapkan oleh Gubernur Riau (Imam Munandar) sebagai rumah adat resmi Provinsi Riau. Rumah Selaso Jatuh Kembar ini juga menjadi ikon dan simbol untuk Provinsi Riau sendiri. Uniknya, rumah tradisional ini memiliki bentuk hampir mirip dengan bentuk Balai Salaso Jatuh. Bedanya, apabila Balai Salaso lebih difungsikan untuk kegiatan musyawarah atau kegiatan bersama lainnya. Sedangkan rumah ini cenderung digunakan untuk keperluan masing-masing individu. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Rumah Adat bernama Melayu Lipat Kajang Memiliki bentuk menyerupai bentuk perahu menjadi alasan disebutnya dengan Lipat Kajang. Ujung atas bangunan rumah ini melengkung ke atas dan sering disebut dengan Lipat Kejang atau Pohon Jerambah oleh masyarakat setempat. Sayangnya, rumah khas Riau ini jarang atau bahkan tidak lagi digunakan. Salah satu penyebab hilangnya kebudayaan ini karena adanya konsep atau arsitektur bangunan dari Negara Barat. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Rumah Adat Melayu Yang Dikenal Sebagai Rumah Belah Bubung Rumah Adat Belah Bubung juga merupakan rumah dengan struktur panggung dengan tinggi sekitar 2 meter dari permukaan tanah. Sama seperti kebanyakan rumah adat Melayu. Kenapa dinamakan demikian? Diberi nama Belah Bubung karena rangka atap dari rumah adat Kepulauan Riau ini dibuat menggunakan Bubung (bambu) dan desainnya seperti terbelah dua. Rumah Belah Bubung secara umum dibuat menggunakan material yang berasal dari alam. Untuk tiang, gelagar, tangga, bendul, dan rasuk digunakan kayu; dinding dan lantai menggunakan papan; sementara atapnya yang berbentuk seperti pelana kuda terbuat dari daun nipah atau daun rumbia. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Rumah Singgah Sultan Siak Rumah kayu ini seringkali menjadi tempat persinggahan Sultan Siak, Sultan Syarif Qasim II. Model bangunan rumah masih seperti aslinya dengan sentuhan warna krem, kuning keemasan, dan biru. “Rumah panggung ini terbuat dari kayu, atapnya menggunakan asbes. Pondasinya terbuat dari tiang seperti ini karena antisipasi pasangnya air sungai,” ujar pemandu wisata Pekanbaru Heritage Walk, Iwan Syawal, beberapa waktu lalu, dilansir Kompas . https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Rumah Inap Sultan Syarif Qasim II Inilah rumah tempat bermalam Sultan Syarif Qasyim II, ketika Sultan Siak ke-12 ini berkunjung ke Senapelan (Pekanbaru), semasa silam. Tak banyak masyarakat Riau atau pun warga sekitar tahu keberadaan rumah tua di Gang Pinggir ini. Ada dua rumah yang selama ini pernah dikunjungi Sultan Siak, yaitu Rumah Singgah dan Rumah Inap. Namun, kebanyakan warga hanya mengetahui keberadaan Rumah Singgah yang berada di Jalan Perdagangan, di tepi Sungai Siak. Sementara Rumah Inap banyak yang belum tahu. Inilah salah satu rumah adat Riau yang bisa dibilang ditutupi sejarah. Banyak orang yang tidak tahu bahwa rumah ini pernah jadi tempat inap sang Raja. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Rumah Adat Palembang Limas Limas merupakan salah satu rumah adat Palembang. Dan asal kata Limas dari kata “Lima dan Emas. Untuk bentuknya, rumah adat Limas berbentuk panggung dengan atapnya yang berbentuk segi lima. Lantai rumah dibuat Berundak. Undakan ini disebut dengan Kekijing. Sebuah rumah Limas biasanya terdiri atas 2, 3, atau 4 Kekijing. Tinggi tiang rumah/penyangga rumah kira-kira 1,5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah. Ada berapa ruang rumah Limas? Rumah limas terdiri atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang. Ruang depan disebut juga dengan garang atau beranda. Di bagian depan rumah terdapat tangga untuk masuk ke rumah. Biasanya tangga berjumlah dua buah. Selain tangga, dilengkapi pula dengan gentong atau tempayan untuk menampung air. Air dalam tempayan digunakan untuk mencuci kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Ada kalanya di garang ditambahkan bangunan Jogan. Kegunaan Jogan tersebut untuk beristirahat baik pada...
Rumah Cara Gudang Termasuk salah satu rumah ada Palembang, rumah cara gudang didirikan dengan tiang-tiang tinggi sekitar 2 m. Atapnya berbentuk Limas. Penamaan ini mungkin karena bentuknya yang memanjang seperti gudang. Lantai rumah cara gudang tidak berundak seperti pada rumah Limas. Rumah cara gudang dibuat dari kayu-kayu yang bagus seperti kayu petanang, unglen, dan tembesu. Susunan ruang rumah cara gudang hampir sama dengan rumah Limas. Rumah ini terbagi atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/
Rumah Kilapan Rumah kilapan adalah rumah tradisional yang dinding-dindingnya tidak terdapat ukiran, tetapi cukup dilicinkan/dihaluskan dengan ketam/sugu. Rumah ini tergolong rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Akan tetapi, tiang-tiang penyangga rumah tidak ditanamkan ke dalam tanah seperti halnya rumah Limas. Tiang-tiang cukup didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan baru-baru. Tiang seperti ini disebut tiang duduk. Adapun susunan ruang dari rumah kilapan sama halnya dengan rumah tatahan. Ruangan ini terdiri atas ruang depan, sengkar atas, dan ruang bawah. https://www.silontong.com/2018/07/30/rumah-adat-palembang/