Rumah Tempat Menyimpan Melayu: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Candi Sari juga disebut Candi Bendah adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Sambi Sari , Candi Kalasan dan Candi Prambanan , yaitu di bagian sebelah timur laut dari kota Yogyakarta , dan tidak begitu jauh dari Bandara Adisucipto . Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno dengan bentuk yang sangat indah. Pada bagian atas candi ini terdapat 9 buah stupa seperti yang tampak pada stupa di Candi Borobudur , dan tersusun dalam 3 deretan sejajar. Bentuk bangunan candi serta ukiran relief yang ada pada dinding candi sangat mirip dengan relief di Candi Plaosan . Beberapa ruangan bertingkat dua berada persis di bawah masing-masing stupa, dan diperkirakan dipakai untuk tempat meditasi bagi para pendeta Buddha ( bhiksu ) pada zaman dahulunya. Candi Sari pada masa lampau merupakan suatu Vihara Buddha, dan dipakai sebagai tempat belajar dan berguru bagi para...
Candi Padas terletak di sungai Pakerisan, Dusun Penangka, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.Candi Padas di sebut juga Candi Kawi atau biasa juga di juluki Candi Tebing Kawi. Candi Padas tetap menjadi tempat bersembahyang umat Hindu hingga sekarang. Sumber: https://ilovebudayaindonesia.blogspot.com/2015/05/nama-nama-candi-di-indonesia-beserta_31.html
Candi Jaya, Dempo Tengah, Pagar Alam Candi Jaya adalah kelurahan yang berada di kecamatan Dempo Tengah , Kota Pagar Alam , Sumatera Selatan , Indonesia . Di Dusun Rimba Candi yang berada di kelurahan ini terdapat banyak peninggalan purbakala dari zaman Kerajaan Sriwijaya. Sumber: wikipedia
Candi Ngawen Jump to navigation Jump to search Candi Ngawen dilihat dari sudut timur laut. Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta , yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang . Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Sailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno . Menurut Soekmono keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M, yaitu Venuvana (Sanskerta: 'Hutan Bambu'). Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi...
Candi Jedong, Mojokerto, Jawa Timur (https://santoso10061964.blogspot.com) Candi Jedong terletak di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Dari pusat Kota Mojokerto sekitar 30 km ke arah timur. Bangunan dari abad ke-14 ini terletak di lereng utara Gunung Penanggungann. Tepatnya di sekitar 2 km sebelah selatan Kawasan Industri Ngoro. Daya tarik Situs Jedong adalah keberadaan dua bangunan tua berbentuk gapura paduraksa. Kedua bangunan ini juga popular disebut sebagai Candi Jedong. Menurut para peneliti di tahun 1907 di Desa Jedong ada tiga buah gapura, yakni 2 buah gapura terbuat dari batu andesit dan satu gapura terbuat dari batu bata. saat ini tinggal dua buah yang masih utuh. Gapura yang dari batu bata terletak 300 m di sebelah utara situs candi jedong terpahat angka 1326 Masehi dan sekarang tinggal reruntuhannya saja. Sedangkan dua buah gapura dari batu andesit yang berdiri biasa kita lihat berporos (arah pintu) ba...
Tempat Duduk “Osa-osa Ni’oböhö” diusung Osa-osa merupakan tempat duduk seseorang ketika melakukan pesta stratifikasi. Pelaksana pesta menjamu seluruh kerabat, warga desa dan bahkan warga desa tetangga untuk mendapatkan pengakuan dan pengukuhan status sosial. Semenjak itu seluruh yang hadir dalam pesta selalu memberi penghormatan baginya. Pengukuhan dan pengakuan itu bertujuan untuk meningkatkan derajad atau status sosial. Tempat Duduk “Osa-osa Ni’oböhö” diusung Tempat Duduk “Osa-osa Ni’oböhö” tetap Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tradisional-nias-sumatera-utara/
Suku Donggo memiliki rumah adat tradisional disebut Uma Leme yang bentuknya berbeda dengan masyarakat lain di Bima. Tinggi rumah ini mencapai 7 meter dengan ukuran sekitar 3×4 meter. Atap yang digunakan adalah alang-alang dan menggunakan dinding kayu sangga (kayu yang diyakini bisa menolak bala dan bencana). Rumah ini disebut juga rumah Ncuhi atau Uma Ncuhi. Di rumah ini disimpan barang-barang sesembakan dan alat-alat kesenian. Sumber: http://dunia-kesenian.blogspot.com/2015/10/sejarah-dan-kebudayaan-suku-donggo-ntb.html
penginapan khusus berupa pondok bagi anak muda dan janda yang diusir dari kampung. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-mentawai