Rumah adat karo Sumatera Utara ini biasanya disebut juga sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Siwaluh Jabu sendiri memiliki pengertian atau makna sebuah rumah yang dihuni oleh delapan keluarga. Masing-masing keluarga mempunyai peran tersendiri didalam rumah tersebut. Penempatan keluarga-keluarga dalam rumah karo ditentukan oleh adat karo. Secara umum, rumah adat ini terdiri atas Jabu Jahe (hilir) dan Jabu Julu (hulu). Jabu Jahe juga dibagi menjadi dua bagian, yakni jabu ujung kayu dan jabu rumah sendipar ujung kayu. Namun, biasanya rumah adat ini terdiri dari delapan ruangan dan dihuni delapan keluarga. Sementara dalam rumah adat karo hanya terdapat empat dapur. Masing-masing jabu dibagi menjadi dua, sehingga terbentuk beberapa jabu-jabu. Anatara lain, sedapuren bena kayu, sedapuren ujung kayu, sedapuren lepar bena kayu, dan jabu sadapuren lepar ujung kayu. Sumber: https://qudsfata.com/rumah-adat-sumatera-utara/
Rumah adat pakpak mempunyai bentuk yang khas dan dibuat dari bahan kayu serta atapnya dari bahan ijuk. Bentuk desain rumah adat ini selain sebagai wujud seni budaya pakpak, juga bagian-bagian rumah adat pakpak mempunyai arti sendiri. Rumah adat pakpak disebut Jerro. Rumah adat ini sama halnya dengan rumah adat lainnya di Sumatera Utara. Yang pada umumnya menggunakan tangga dan tiang penyangga. Sumber: https://qudsfata.com/rumah-adat-sumatera-utara/
Situs Mejan Tinggi terletak di Jorong Talago Gunung, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat. Situs Mejan Tinggi Disekeliling lokasi situs juga dikelilingi oleh pebukitan lainnya yang berketinggian 400 hingga 590 mdpl. Bukit tersebut diantaranya adalah bukit Kandang Jano, Bukit Palano, Bukit Kayu Turah, Bukit panjang, bukit tujuh dan bukit Bariang. Bukit-bukit tersebut sudah diolah menjadi lahan pertanian oleh penduduk setempat. Sedangkan di kaki perbukitan terdapat sawah-sawah musiman yang jika pada musim kemarau banyak sawah yang tidak bisa ditanami. Diinventarisasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar dengan nomor 27/BCB-TB/A/12/2007. Nisan-nisan yang terdapat di Situs Mejan Tinggi merupakan nisan tunggal atau tidak berpasangan seperti halnya nisan Islam yang memiliki Penanda bagian kepala dan kaki. Secara sekilas akan sulit untuk menentukan apakah nisan-nisan tersebut sebenarnya dapat dikatakan sebagi nisan atau...
Sebuah fragmen Yoni, sedang lingga di ketahui hilang di curi orang, berada di punden berundak di tengah lokasi perhutanan sebelah barat bukit cendana, yang masuk ke dalam dusun Peninis, Desa Windujaya kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, di lereng Selatan Gunung Slamet.
Di areal Perkebunan Desa Kedung Banteng, di dekat aliran Sungai Dawuhan terdapat fragmen Lingga dengan Yoni dengan posisi terpisah, bersama Batu - Batu berbentuk bulat beberapa buah.
Di dekat sebuah Sumber mata air terdapat sebuah batu berbentuk tugu dengan pahatan ornamen, di tengarai sebagai sarana ibadah agama Hindu Buddha. Sumber referensi : BANYUMUDAL Administrative localization: Banyumudal, Sokawera, Cilongok, Banyumas, JT. Religion: Buddhist? Description: Stones (andesite). According to the inhabitants, there used to be a stūpa (Tjahjono 2000: 26). Véronique de Groot, Candi Space and Landscape.
Sebuah Situs Sejarah Hindu Buddha di Kedungbenda yang berisi artefak antara lain sebuah Yoni beserta 2 buah Lingga yang terpisah, bersama batu panjang tergeletak. Di luar tembok keliling masih dalam satu area situs terdapat batu lumpang 1 buah.
Sebuah Dakon berukuran besar panjang sekitar 150 cm lebar 100 cm tinggi 50 cm. Di sebuah Tempuran 2 buah sungai di desa Pasir Wetan, Purwokerto.
2 buah Batu berbentuk tugu dengan Batu Lumpang dan Batu Dakon beserta batuan bulat di desa datar, kecamatan Sumbang ini di tengarai adalah peninggalan dari masa Megalitikum.