Joglo Ceblokan merupakan rumah joglo yang memakai saka pendhem (terdapat bagian tiang setelah bawah terpendam) sering bentuk ini tidak memakai sunduk. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Kepuhan Limolasan merupakan rumah joglo yang memakai sunduk bandang lebih panjang dan ander agak pendek, sehingga atap berujung panjang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Sinom Apitan merupakan rumah joglo yang memakai 3 buah pengeret, 3 atau 5 buah tumpang dan 4 empyak (atap) emper. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Pengrawit merupakan rumah joglo yang memakai lambang gantung,atap berujung merenggang dari atap penanggap,atap empar merenggang dari atas penanggap, tiap sudut diberi tiang (saka). Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Kepuhan Apitan merupakan rumah joglo yang memiliki empyak berujung lebih tinggi (tegak) karena pengeret lebih pendek. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Semar Tinandu (semar diusung/semar dipikul) diilhami dari bentuk tandu. Joglo ini biasanya digunakan untuk regol atau gerbang kerajaan, dengan ciri- ciri : Denah berbentuk persegi panjang Pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan, umpak ini nantinya akan disambung dengan tiang saka Memakai 2 saka guru sebagai tiang utama yang menyangga atap brunjung dan 8 saka pananggap yang berfungsi sebagai penyangga yang berada diluar saka guru Bagian bawah tiap saka diberi purus lanang untuk disambung ke purus wedokan dan diperkuat dengan umpak Terdapat 2 pengeret sebagai penyangga balok tandu Memiliki tumpang 3 tingkat yang ditopang balok tandu Atapnya memiliki 4 jenis empyak yaitu empyak brunjung, empyak cocor pada bagian atas dan empyak penanggap serta empyak penangkur dibagian bawah. Pada atap terdapat molo Menggunakan usuk rigereh, usuk yang pada bagian atas bersandar pada dud...
Joglo Lambang Sari merupakan joglo dengan sistem konstruksi atap menerus. Bentuk ini paling banyak dipakai pada bangunan tradisional jawa. Bentuk joglo yang menggunakan lambangsari, dengan ciri- ciri : Bentuk denah persegi panjang Memakai pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur ini dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan Terdapat 4 saka guru sebagai penahan atap brunjung yang membentuk ruang pamidangan yang merupakan ruang pusat dan 12 saka pananggap yang menyangga atap pananggap (tiang pengikut), masing-masing saka ditopang oleh umpak menggunakan sistem purus Memakai blandar, pengeret, sunduk, serta kilil. masing- masing blandar dan pengeret dilengkapi dengan sunduk dan kili sebagai stabilisator Menggunakan tumpang dengan 5 tingkat. Balok pertama disebut pananggap, balok ke dua disebut tumpang, balok ke tiga dan empat disebut tumpangsari, dan balok terakhir merupakan tutup kepuh yang berfungsi sebagai balok tum...
Joglo Wantah Apitan merupakan rumah joglo yang memakai 5 buah tumpang, memakai singup, memakai geganja dan memakai tikar lumajang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/
Joglo Hageng merupakan rumah joglo yang memiliki ukuran lbh rendah dan ditambah atap yg disebut pengerat dan ditambah tratak keliling Pendapa Agung Istana mangkunegaran Surakarta. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/