2.288 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dalam Loka
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

Dalam Loka merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan yang berlokasi di kota Sumbawa Besar. Dalam Loka dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III (1883-1931) untuk menggantikan bangunan-bangunan istana yang telah dibangun di tanah tersebut sebelumnya karena telah lapuk dimakan usia bahkan hangus terbakar. Istana-istana itu diantaranya Istana Bala Balong, Istana Bala Sawo dan Istana Gunung Setia. Dalam Loka sendiri berasal dari dua kata yakni dalam yang berarti istana atau rumah-rumah di dalam istana dan loka yang berarti dunia atau tempat. Jadi, Dalam Loka bermakna istana tempat tinggal raja. Bangunan Dalam Loka disusun oleh bangunan kembar yang disokong atau ditahan oleh 98 pilar kayu jati dan 1 pilar pendek (pilar guru) yang dibuat dari pohon cabe. Jumlah dari seluruh tiang penyokong adalah 99 tiang yang mewakili 99 sifat Allah dalam Al-Qur'an (Asmaul Husna). Di Dalam Loka ini terdapat ukiran-ukiran yang merupakan ukiran khas daerah Pulau Sumbawa atau disebu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Bali
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Rumah Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan, hampir mirip seperti ilmu Feng Shui dalam ajaran Budaya China. Rumah Bali merupakan penerapan dari pada filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek pawongan (manusia/ penghuni rumah), pelemahan (lokasi/lingkungan) dan yang terahir parahyangan. Kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tadi. Untuk itu pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional Bali selalu dipenuhi pernik yang berfungsi untuk hiasan, seperti ukiran dengan warna-warna yang kontras tai alami. Selain sebagai hiasan mereka juga mengan arti dan makna tertentu sebagai ungkapan terimakasih kepada sang pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patun...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Panggangpe
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Panggang artinya dipanaskan di atas bara api. Sedangkan pe berati dijemur. Rumah panggang Pe merupakan bangunan kecil yang terdiri dari sebuah atap dengan empat buah tiang atau lebih yang di atasnya biasanya dipergunakan untuk menjemur barang-barang. 1.a. Panggangpe Gedhang Selirang Merupakan rumah Panggang Pe Pokok yang ditambah atap emper di bagian belakang. 1.b. Panggangpe Trajumas Merupakan rumah yang memakai tiga buah pengeret dan enam buah tiang. 1.c. Panggangpe Barengan Merupakan rumah yang berderet terdiri dari beberapa rumah Panggang Pe, dimana rumah yang satu membelakangi yang lain dan saling menggunakan balok blandar dan tiang sesamanya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Kampung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rumah Adat Kampung merupakan rumah dengan denah empat persegi panjang, bertiang empat dengan dua buah atap persegi panjang pada sisi samping atas ditutup dengan tutup keyong. Rumah ini kebanyakan dimiliki oleh orang kampung atau orang jawa menyebutnya desa. 2.a. Kampung Srotong 2.b. Kampung Dara Gepak Merupakan Rumah Kampung yang beratap emper pada keempat sisinya. 2.c. Kampung Gajah Njerum Merupakan Rumah Kampung dengan tiga buah emper terdiri dari dua atap emper di muka dan belakang dan sebuah lagi pada sisi samping. Sedangkan sisi samping yang lain tidak diberi atap emper. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-daerah-istimewa-yogyakarta/

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Limasan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dinamakan Limasan, karena jenis rumah tradisional ini mempunyai denah empat persegi panjang atau berbentuk limas. Rumah bentuk limasan yang sederhana terdiri dari empat buah atap, terdiri dua buah atap bernama kejen atau cocor serta dua buah atap bernama bronjong yang berbentuk jajaran genjang sama kaki. Kejen berbentuk segi tiga sama kaki seperti enam atap keyong, namun memiliki fungsi yang berbeda. Pada perkembangan selanjutnya rumah limasan diberi penambahan pada sisi-sisinya yang disebut empyak emper atau atap emper. 3.a. Limasan Apitan Merupakan Rumah Limasan bertiang empat dengan sebuah ander yang menopang molo di tengah-tengahnya. 3.b. Limasan Klabang Nyander Merupakan Rumah Limasan yang mempunyai pengeret lebih dari empat buah sehingga kelihatan panjang. Bentuk rumah ini semata-mata dilihat banyaknya pengeret dan tiang (tengah) serta susunan tiang. 3.c. Limasan Pacul Gowang Merupakan Rumah Limasan memakai sebuah atap emper terletak pada salah satu sisi panja...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Joglo Jogja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Joglo Sinom b. Joglo Pangrawit Rumah Joglo Pengrawit karena memakai lambang gantung, atap bronjong merenggang dari atap penanggap, atap emper merenggang dari atap penanggap, tiap sudut diberi tiang (saka) bentung tertancap pada sudut, tumpang lima buah, memakai singup dan geganja. c. Joglo Semar Tinandu Rumah Joglo yang memakai dua buah pengeret dan dua buah tiang (saka) guru diantara dua buah pengeret. Biasanya dua buah tiang tadi diganti dengan tembok sambungan dari beteng kebanyakan rumah bentuk ini dipakai sebagai regol (gapura). Susunan ruangan yang terdapat dalam rumah tradisional ini tergantung pada besar kecilnya rumah, fungsi ruangan dan kebutuhan keluarga. "Panggangpe" adalah bentuk rumah dengan susunan ruangan yang paling sederhana sedangkan bentuk "joglo" mempunyai susunan ruangan yang lebih banyak. Untuk bangunan tempat ibadah (langgar dan masjid) arsitektur tradisionalnya berbentuk "tajug". "Tajug" ini mirip "joglo" hanya atapnya tidak berbentuk " br...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Adat Jawa Tengah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Rumah Jawa lebih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan. Semakin lama tuntutan masyarakat dalam keluarga semakin berkembang sehingga timbullah tingkatan jenjang kedudukan antar manusia yang berpengaruh kepada penampilan fisik rumah suatu keluarga. Lalu timbulah jati diri arsitektur dalam masyarakat tersebut. Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa. Bentuk dari rumah Jawa dipengaruhi oleh 2 pendekatan yaitu : Pendekatan Geometrik yang dikuasai oleh kekuatan sendiri Pendekatan Geofisik yang tergantung pada kekuatan alam lingkungan Kedua pendekatan itu akhirnya m...

avatar
Oase
Gambar Entri
Joglo Jompongan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Joglo Jompongan merupakan bentuk rumah joglo yang memakai 2 buah pengeret dengan denah bujur sangkar. Bentuk ini merupakan bentuk dasar joglo. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/

avatar
Oase
Gambar Entri
Joglo Kepuhan Lawakan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Joglo Kepuhan Lawakan merupakan rumah Joglo tanpa memakai geganja atap berujung sehingga kelihatan tinggi. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-jawa-tengah/

avatar
Oase