Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan serune kale adalah dengan ditiup dan menggunakan jari untuk mengatur nada yang ada di lubang serune kale.
Seperti yang kita ketahui, Pemerintah Aceh terus menerus berusaha mempromosikan sektor pariwisata.Salah satunya dengan mengupayakan agar kesenian Rapai Uroeh dapat populer yaitu dengan kurang lebih 400 penabuh menampilkan kesenian tersebut di Lapangan Hiraq, Kota Lhokseumawe, Aceh. Rapai Uroeh merupakan salah satu alat musik tabuh dari kota Lhokseumawe, Aceh. Alat musik ini seperti tempayan dengan bagian bawahnya kosong dan sebaliknya bagian atas ditutupi dengan kulit kambing. Cara memainkannya hanya dengan dipukul oleh tangan. Kini, Rapai Uroeh dijadikan sebagai ikon seni budaya Kota Lhokseumawe karena keberdaannya yang tetap eksis hingga sekarang. OSKMITB2018
Serune Kalee merupakan alat musik tradisional yang berupa terompet khas Aceh dengan dengan struktur bentuk mirip klarinet. Biasanya Serune Kalee dimainkan sebagai instrumen utama dalam sebuah pertunjukan musik tradisi di Aceh, diiringi geundrang, rapai, dan sejumlah instrumen tradisional lainnya. Alat musik ini dikenal terutama terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Serune Kalee masih berperan besar dalam ritus-ritus sosial warga Aceh seperti dalam ritus-ritus sosial masyarakat Aceh, seperti pernikahan, penyambutan tamu, atau acara-acara hiburan. Instrumen ini diklasifikasikan ke dalam jenis aerofon, atau instrumen yang memiliki sumber bunyi dari hembusan udara pada rongga.
Arbab Alat musik tradisional gesek bernama Arbab ini berasal dari daerah Aceh. Alat musik Arbab ini kerap dimainkan saat pagelaran hiburan rakyat. Arbab pernah populer dan berkembang di daerah Aceh Barat, Aceh Tengah dan wilayah piddie. Arbab sendiri dibuat dari bagian kelapa, yakni tempurungnya, sedangkan dawai geseknya dibuat dari serat rotan atau kayu. Meskipun terlihat mudah, namun dibutuhkan keahlian khusus untuk dapat menghasilkan nada yang sesuai dengan keinginan. https://www.silontong.com/2018/04/30/alat-musik-gesek-tradisional/
Bangsi Alas Alat musik tradisional Aceh yang bernama Bangsi Alas merupakan instrumen tiup dari bambu yang dijumpai banyak dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara (Ateng). Berdasarkan sejarah, secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan mistik, yaitu ketika ada orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. https://www.silontong.com/2018/03/10/alat-musik-tradisional-aceh/
Canang Canang merupakan alat musik tradisional dari daerah Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh sendiri menyebutnya “Canang Trieng“, di Gayo disebut “Teganing“, di Tamiang disebut “Kecapi” dan di Alas disebut dengan “Kecapi Olah“. Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula. Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional. Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang. https://www.silontong.com/2018/03/10/alat-musik-tradisional-aceh/
Geundrang Geundrang merupakan salah satu unit alat musik tradisional Aceh yang merupakan bagian dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul baik dengan menggunakan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh. https://www.silontong.com/2018/03/10/alat-musik-tradisional-aceh/
Serune Kalee Serune Kalee adalah instrumen tiup tradisional Aceh adalah alat khas tradisional Aceh Musit yang dimainkan sejak jaman dahulu . Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional serune kalee ini biasanya dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh Darussalam. Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam budaya tradisional Aceh. Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet, tersebar di komunitas Melayu. Kata Serune Kalee mengacu pada dua hal yang berbeda. Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain ber...
Taktok Trieng Taktok Trieng adalah sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini banyak dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis: satu dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan di tempat-tempat lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. Dan jenis yang dipergunakan di sawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan di tengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk tempat menunggu padi di sawah). https://www.silontong.com/2018/03/10/alat-musik-tradisional-aceh/