Alat musik burdah atau biasa dikenal dengan gendang oku. Burdah termasuk alat musik khas Sumatera Selatan. Burdah ini secara fisik, menyerupai alat musik rebana. Burdah berasal dari bahan kayu dan juga kulit binatang. Bahan kayu yang digunakan biasanya adalah kulit pohon nangka. Jika dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah jauh lebih besar. Sumber: trafficblog.info Alat musik tradisional ini seringkali dimainkan pada acara – acara adat istiadat dan berperan sebagai alat musik ritmis. Cara memainkan burdah. Gendang oku adalah dengan ditepuk menggunakan telapak tangan. Bagian yang dipukul yaitu tepat pada bagian kulit membrannya. Sumber : http://macamalatmusik.blogspot.com/2017/08/burdah-alat-musik-tradisional-khas.html
Genggong basemah merupakan alat musik tradisional Kota Pagaralam provinsi Sumatera Selatan. Alat musik ini mampu menghasilkan suara layaknya harmonika. Genggong basemah dapat terbuat dari bambu, kayu, pelepah enau atau logam. Untuk memainkannya, genggong dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Untuk membunyikan genggong, mainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan. Untuk mengubah nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator. Dahulu alat musik genggong dimainkan oleh para petani yang sedang menunggu padi di sawah atau di tengah kebun. Masyarakat Besemah memainkan genggong untuk mengusir sepi dan jenuh.
Terbangan merupakan alat musik tradisional dari Palembang yang bentuk dan cara memainkannya mirip dengan Rebana. Terbangan dimainkan dengan cara dipukul pada bagian membrannya. Suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional yang dipukul ini keras, jernih dan gemerincing. Suara gemerincing ini dihasilkan dari simbal kecil yang ada di sekeliling bingkai Terbangan. Alat musik terbangan biasanya digunakan untuk acara/pesta adat Palembang seperti mengiringi pengantin (mengarak pengantin) dan membawakan syair bernuansa Islami (keagamaan). Kebudayaan yang ada dan berkembang di Palembang telah ada sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga masa Islam dan pedagang masuk ke wilayah-wilayah di Indonesia. Sumber: https://alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradisional-palembang/#top
Pada mulanya, awal kedatangan gambus dipercaya berasal dari daerah Timur Tengah. Para pedagang dari Timur Tengah membawa budaya gambus menuju ke Indonesia. Selanjutnya jenis alat musik yang memiliki nada syahdu ini tersebar ke beberapa daerah, termasuk Palembang. Setiap daerah tentu memiliki ciri khas masing-masing, walaupun secara umum jenis alat musiknya sama Jenis alat musik tradisional ini juga dimainkan oleh masyarakat Melayu tepatnya yang berada di Palembang Sumatera Selatan. Nah gambus yang berada di Palembang ini terbuat dari kayu yang memiliki 6 dawai. Cara memainkan alat musik gambus yaitu dengan cara dipetik seperti gitar, kentrung dan kecapi. Fungsi alat musik gambus ada dua, diantaranya: Sebagai alat musik harmonis. Sebagai alat musik melodis.