Geso-Geso Geso-geso adalah alat musik tradisional yang ada di Sulawesi Tengah. Awalnya, nama aslinya adalah Pa’ Geso’ Geso namun masyarakat lebih mudah menyebutnya dengan panggilan Geso-Geso. Dimainkan dengan cara digesek meskipun alat musik Geso-Geso ini hanya dengan satu dawai saja yang dapat dimainkan Bahan untuk membuat alat musik tradisional Geso-Geso ini harus memiliki sifat kuat dan keras dan itu terdapat pada tempurung yang dilapisi dengan kulit binatang yang nantinya berfungsi sebagai membran pengeras bunyi. Dan alat untuk menggesek-nya terbuat dari serat kayu atau bisa juga menggunakan ijuk lalu diikatkan pada sebuah rotan. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Gimba Nah, pada alat musik yang kelima ini, adalah alat musik tradisional Gimba. Berdasarkan sumber yang ada, tidak ada yang mengetahui pasti sebenarnya apa itu Gimba karena pada kecamatan lain di daerah kabupaten Donggala ada juga yang menamakannya ganda-ganda dengan bentuk yang lebih kecil tapi masyarakat hanya mengetahui bahwa sejak ada, nama alat musik tersebut adalah Gimba. Adapun fungsi Gimba untuk mensosialisasikan sebuah kegiatan atau jika ada kejadian tertentu, seperti berita duka, bencana alam dan lain-lainnya. Mereka bisa mengetahui adanya bahaya yang datang dengan dibunyikannya Gimba ini dengan cara dipukul dan setiap banyaknya pukulan menandakan hal yang berbeda-beda. Dengan begitu, bisa juga disebut alat musik Gimba adalah alat komunikasi tradisional . https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Tatali Alat musik tradisional Tatali adalah alat musik tradisional dari daerah Sulawesi Tengah yang kabarnya hampir sama dengan Suling. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup sebagai alat musik khas suku To Wana. Tidak semua orang bisa dengan mudah memainkan alat musik Tatali. Hal ini dikarenakan ukurannya yang mencapai 50 cm dan juga diameter 2 cm. Pada Tatali ada 3 lubang yang berfungsi sebagai resolusi udara tempat kita meletakkan jari, tentunya hanya ada 3 pilihan nada saja dan tergantung kelihaian dari pemain untuk memainkan Tatali. Untuk enak didengar, makan ada teknik khusus dalam meniupnya, yaitu harus menggunakan perasaan. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Tutuba Tutuba ialah alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik pada bagian dawainya. Seperti pada alat musik tradisional lainnya, kehadiran Tutuba untuk menjadi sarana hiburan bagi warga setempat. Bisa tampik pada acara syukuran, pesta rakyat dan lainnya. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Yori Alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang berikut ini bernama Yori. Terbuat dari bahan alam, yaitu kulit pelepah enau dan tali yang terbuat dari kulit kayu. Fungsi alat musik tradisional Yori adalah untuk menghibur diri sendiri karena suara yang diciptakan tidaklah keras, tapi setidaknya suasana tidak menjadi terlalu sunyi. Pembuatan Yori memakan waktu yang tidak lama, tergantung dari bahan yang tersedia. Jika bahan sudah lengkap, maka proses pembuatannya akan semakin cepat. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Lalove Lalove termasuk alat musik tradisional yang ditiup dan berasal dari Sulawesi Tengah. Fungsi dari alat musik ini untuk mengiringi tari-tarian daerah Sulawesi Tengah atau adat tertentu saja. Bentuknya berwujud seperti sebuah alat musik Suling yang panjang. Jika dimainkan, biasanya dipasangkan dengan alat musik lain seperti Kadode, Yori, Mbasi-Mbasi atau Kentongan. Untuk upacara adat lokal yaitu Balia, sebuah acara pengobatan masyarakat alat musik Lalove selalu dihadirkan oleh masyarakat setempat. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Paree / Pare’e Alat musik tradisional Pare’e yang berasal dari Sulawesi Tengah ini terbuat dari bambu yang dibelah dan salah satu bagian ujungnya dijadikan runcing seperti paruh burung karena salah satu saja yang tajam. Dimainkan dengan cara dipukul, alat musik ini menggunakan tangan kiri anda sementara tangan kanan memasukkan jari pada lubang untuk mengatur nada yang dihasilkan. Untuk ekspresikan kegerimbaan masyarakaat saat panen, alat musik Paree biasanya ikut dimainkan. Selain itu, untuk kebutuhan pribadi, alat musik Paree pun selalu dimainkan oleh remaja. Sebagian masyarakat mempunyai keyakinan bahwa alat musik ini memiliki kekuatan magis. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Yori Alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang berikut ini bernama Yori. Terbuat dari bahan alam, yaitu kulit pelepah enau dan tali yang terbuat dari kulit kayu. Fungsi alat musik tradisional Yori adalah untuk menghibur diri sendiri karena suara yang diciptakan tidaklah keras, tapi setidaknya suasana tidak menjadi terlalu sunyi. Pembuatan Yori memakan waktu yang tidak lama, tergantung dari bahan yang tersedia. Jika bahan sudah lengkap, maka proses pembuatannya akan semakin cepat. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/ roro_Yori.jpg
Kakula merupakan alat musik yang terdiri dari 7 buah gong kecil. Kakula dimiliki oleh komunitas tertentu, yaitu pada etnis Kaili keturunan Raja. Kakula yang ada sekarang 2 jenis yaitu Kakula Tradisi (Nuada) dan Kakula kreasi baru. Kakula tradisi sering digunakan dalam upacara adat daur hidup antara lain: khitanan dan akil balig dan perkawinan. Kakula adalah alat musik jenis gong kecil terbat dari besi dan atau kuningan. Alat musik ini digunakan oleh etnis kaili keturunan raja (Bangsawan) di wilayah kota Palu dan kabupaten Donggala sebagai pemukiman terbesar etnis Kaili. Kakula digunakan dalam upacara adat terutama dalam tahapan upacara perkawinan di rumah pengantin perempuan. Pemain Kakula tradisi, umumnya adalah perempuan dengan cara dipukul (ada alat pemukulnya) dengan nada irama lagu khusus. Alat ini dmainkan dalam posisi duduk. Kakula kreasi yang dikembangkan dapat dimainkan baik laki-laki maupun perempuan dengan irama lagu yang lebih bervariasi baik lagu daerah maupun lagu pop...