Terompet Reog Daerah Ponorogo Jawa Timur adalah asal daerah Terompet Reog. Fungsi dari alat musik ini umumnya dipakai sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik tradisional tersebut dimainkan dengan cara di tiup karena termasuk dalam jenis alat musik tiup (aerofon). Dalam beberapa pertunjukkan kesenian dan budaya, alat musik zaman dulu ini sangat sering di jadikan bahan panjangan untuk dilihat. Nah, terkait fungsi, Terompet Reog ini ternyata berfungsi sebagai pemanggil arwah Reog, katanya. Terbuat dari kayu serta bambu dan tempurung kelapa, Terompet reog jika dimainkan, suara yang dihasilkan memiliki ciri spesial dan bunyi yang unik. https://www.silontong.com/2017/04/16/alat-musik-tradisional-jawa-timur/
Angklung Reog Angklung Reyog dikena sebagai alat musik dari bambu dengan hiasan benang warna merah dan kuning dan lengkungan bambu yang di tata dengan rapi dan indah yang digunakan untuk mengiringi kesenian Reyog ponorogo di Jawa Timur. Cara Memainkan Angklung Reog Bagi Anda yang ingin belajar memainkan alat musik Angklung Reog, simak ulasannya berikut ini. – Cara dikenal sebagai yang utama, yaitu dengan memegang ujung bambu pada angklung seperti memegang pistol. – Ada juga cara memegang leher dan pinggul angklung (seperti memegang kuda kepang), sebagaimana angklung dimainkan namun pada cara ini lebih di hentakan. – Hampir sama dengan cara yang sudah disinggung diatas, tetapi di butuhkan gerakan tangan dari kanan ke kiri sehingga menimbulkan suara yang lebih panjang, biasanya untuk penutupan pertunjukan reyog atau potrojayan. Perlu diingat, dalam memainkan angklung tidak boleh asal, harus dimainkan dengan cara teratur dan se...
Saronen Berdasarkan sejarah, pada mulanya, kesenian Saronén adalah instrumen yang dipakai sebagai media dakwah untuk mengajak masyarakat memeluk agama Islam. Kegiatan itu dilakukan oleh cicit dari Sunan Kudus, yakni Kyai Khotib. Menurut kabar yang beredar, kesenian musik tradisional tersebut awalnya dilakukan pada hari Senin pada pasar, di daerah Sendang, Paragaan Sumenep. Saronén dimainkan dengan cara ditiup, hampir sama dengan terompet yang terdiri dari 6 lubang pengatur nada berjajar layaknya lubang pada suling. Yang membedakan, tempat tiupnya dibuat tempat tiup yang berbentuk kumis yang terbuat dari batok kelapa, dan tubuh alat tersebut terbuat dari kayu jati pilihan. https://www.silontong.com/2017/04/16/alat-musik-tradisional-jawa-timur/
Pada umumnya genggong hanya mengiringi lagu-lagu yang memiliki laras Slendro. Untuk memainkann, alat musik tradisional ini dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan memetik sementara genggongnya ditempelkan ke bibir pemain lalu dengan menarik tali benang yang diikatkan pada genggong nantinya akan menghasilkan suara dari alat musik tradisional tersebut. Cara merubah nada pada permainan genggong dilakukan dengan mengubah posisi / rongga mulut yang berfungsi sebagai resonator. Di daerah Nusa Tenggara Barat, Genggong dibagi menjadi 2 macam yakni genggong lanang dan genggong wadah. Genggong pada umumnya hanya memainkan lagu-lagu yang berlaras Slendro. Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik “lidah”nya dengan jalan menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. Perubahan nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongg...
Sarone adalah alat musik sejenis klarinet yang dibuat dari bahan bambu dan daun lontar. Bagian bambu digunakan sebagai tangkai sekaligus sebagai tempat lubang nada, sementara daun lontar yang digulung dibagian ujungnya berfungsi untuk mengeraskan bunyi yang dihasilkannya. Jumlah lubang nada dalam sarone umumnya berjumlah 6 dengan 1 lubang di arah berlawanan sebagai corongnya. Dalam kepercayaan suku Sumba, Sarone dipercaya dapat menjadi media pengobatan alternatif dari orang-orang yang terkena gangguan roh halus. Ia diasapi dengan kemenyan sebelum dimainkan di depan orang yang sakit. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/7-alat-musik-tradisional-ntb-gambar-dan.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Palompong adalah alat musik tradisional khas Sumbawa yang dibuat dari bilah-bilah kayu yang disusun pada sebuah kerangka kayu. Bilah-bilah tersebut dipukul menggunakan alat pemukul yang berbahan kayu juga dan menghasilkan nada-nada ritmis. Dalam ilmu seni modern, palompong termasuk dalam jenis alat musik silofan. Dahulunya ia dimainkan untuk mengusir sepi di saat sedang menunggu padi. Pada perkembangannya, palompong kini juga sering dimainkan sebagai pengiring dalam orkestra Gong Genang, orkestra pengiring tarian-tarian beritme cepat. Di Lombok, palompong juga dikenal dengan nama Cungklik Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/7-alat-musik-tradisional-ntb-gambar-dan.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Satong Srek adalah alat musik perkusi yang dibuat dari batang bambu dan lempengan seng di bagian atasnya. Lempengan seng dilubangi kecil-kecil agar kasar di bagian permukaannya, sementara batang bambu kering dilubangi sebagian sebagai resonatornya. Alat musik tradisional NTB yang dimainkan dengan cara dipukul ini biasanya dimainkan untuk mengiringi tari-tarian daerah khas, seperti tari badede, tari nguri, tari syier male, ngumang rame, dan tarian bulan kasandung. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/7-alat-musik-tradisional-ntb-gambar-dan.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Yang pertama adalah Pareret. Instrumen ini sejenis serunai atau terompet yang menghasilkan nada-nada melodis saat ditiup. Jumlah lubang nadanya bervariasi, hanya saja biasanya berjumlah 7 buah. Pareret dikenal dalam budaya Lombok Barat dalam kultur Hindu yang berasal dari budaya Bali. Kendati demikian, di Bali sendiri kini sudah jarang lagi ditemukan instrumen ini. Pareret menjadi alat musik tradisional NTB yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan Hindu. Dalam memainkannya terdapat kepercayaan spiritualis yang menentukan boleh tidaknya serunai khas NTB ini dimainkan. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/7-alat-musik-tradisional-ntb-gambar-dan.html Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Gula Gending terbuat dari bahan seng dan tekstil (material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang), uniknya instrumen ini merupakan benda yang sama yang digunakan masyarakat menjajakan gula kapas dari situlah alat ini disebut Gula gending. Dalam bahasa Sasak, tempat penyimpanan gula disebut Tongkaq yang dimanfaatkan juga sebagai instrumen musik. Alat ini dimainkan dengan cara menggendong Tongkaq tadi, kotak tersebut dipukul dengan jari tangan kanan dan kiri sesuai dengan lagu yang diiringi. Gula gending biasanya dimainkan sambil menjajakan dagangan gula kapasnya berkeliling desa. Gula gending yang berperan sebagai alat musik tradisional ini-pun dimanfaatkan untuk menarik perhatian anak-anak supaya dagangannya laris. Sumber : https://alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradisional-ntb/#top