Alat musik ini terbuat dari kayu. Membling merupakan alat musik petik jenis lut berdawai dua. Bentuk membling mirip dengan hasapi atau kulcapi Batak. Pada bagian puncak alat musik ini dihiasi dengan figur manusia memakan peci / kopiah dalam posisi jongkok. Membling dimainkan secara tunggal sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan hati.
Alat musik ini terbuat dari stenlis. Tanjidor atau biasa disebut tanji adalah sebuah kesenian Betawi berbentuk orkes, diperkenalkan oleh Agustijn Michiels atau yang lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup pada sekitar abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan penggabungan dari alat musik cornet a piston, trombon, tenor, klarinet, bas dan tambur. Kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah dan mengiringi lagu tradisional betawi seperti surilang dan jali-jali. Kesenian tanjidor selain di DKI juga ditemukan di Kalimantan Barat
Alat musik ini terbuat dari kayu. Tehyan merupakan salah satu bagian dari alat musik tradisional Betawi (Gambang Kromong) yang berfungsi sebagai melodi lagu.
Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Rebana dibuat dari bahan rotan, kayu dan kulit kambing dengan cara dibubut dan ditatah. Rebana dimainkan dalam upacara daur hidup mengiringi tarian Blenggo dan Teater Blantek di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik jenis harpa mulut, alat musik ini awalnya sebagai hiburan para gembala, kemudian berkembang menjadi seni pertunjukkan yang dikolaborasikan dengan alat musik tradisional dan modern. Di Banten, karinding digunakan sebagai sarana komunikasi pada saat mencari jodoh.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Jenis calung renteng biasanya terdiri dari 17 ruas bambu wulung yang diikat secara berderet dengan dua utas tali menyerupai gambang. Ruasan bambu yang tersusun bernada salendro atau pelog. Calung renteng awalnya hanya dimainkan untuk menghibur diri saat mengunggi pada menguning di sawah. Pada perkembangan selanjutnya, calung renteng menjadi seni pertunjukan yang dikolaborasikan dengan gamelan dan karinding.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Awalnya calung merupakan permainan masyarakat pedesaan yang bertujuan untuk menghibur diri. Alat musik ini dimainkan oleh para remaja maupun pria dewasa di sela kesibukan mengolah sawah. Calung bungbung sering dimainkan pada malam hari di saat bulan purnama agar padi tidak diserang hama, karena pada awalnya calung berfungsi untuk menghibur Dewi Sri (Nyi Pohaci) agar dapat melindungi padi dari serangan hama. Calung bungbung dibuat dari bambu gomong berukuran panjang dengan diameter besar dan tiap-tiap bambu berdiri sendiri. Dalam perkembangan selanjutnya, alat musik ini menjadi seni pertunjukkan helatan untuk menyambut tamu.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan tali. Tarawangsa dikenal juga dengan nama ngek-ngek atau rebab jangkung. Tarawangsa merupakan alat musik gesek paling tua di Jawa Barat. Instrumen ini dulu dimainkan untuk mengiringi pantun kuno pada upacara panen padi yang dipersembahkan kepada Dewi Sri. Selain itu, tarawangsa dimainkan juga pada saat upacara netepkeun pare di leuit (menyimpan padi di lumbung). Di Rancakalong-Sumedang, tarawangsa dimainkan bersama dengan kecapi berdawai tujuh di Cibalong-Tasikmalaya dimainkan dengan kecapi indung atau calung rantay, sedangkan di Banten alat ini dimainkan untuk menyertai nyanyian yang bersifat magis, ketika mantra dibacakan para penari wanita menari dengan pola tidak tetap dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Tangga nada yang digunakan dalam angklung diantaranya selendro, pelog, madenda, dan diatonis atau kromis. Selain digunakan untuk acara ritual kepada Dewi Sri, angklung juga digunakan sebagai sarana untuk hiburan pada saat upacara pernikahan, maupun perayaan hari nasional. Pada tahun 1938 muncul angklung diatonis yang diperkenalkan oleh Daeng Sutigna dari Bandung yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Permainan musik ini digelar pada saat akan dimulai dan berakhirnya musim berladang sebagai penghormatan kepada dewi padi.