|
|
|
|
![]() |
cao - Kabupaten Pangkep - Sulawesi Selatan Tanggal 19 Feb 2018 oleh Isni . |
Cao adalah makanan tradisional Pangkep yang dihasilkan dari proses fermentasi dengan beberapa bahan tradisional yang disimpan dalam botol. Biasanya yang dijadikan sebagai bahan baku utama adalah Ikan Kecil atau Udang (Shrimp or Vehicle) yang di Fermentasi dengan ragi Shaccaromicces sp. dan disimpan dalam botol yang lamanya sekitar 3 hari. Setelah proses fermentasi selesai,biasanya makanan ini berubah menjadi warna Pink,karena warna udang yang terfermentasi dengan baik.
Sejarah cao sebenarnya berasal dari Pulau Salemo,Kab PANGKEP,SULAWESI-SELATAN.
Awalnya,orang di pulau ingin menukarkan ikan dengan orang yang berada di darat. Namun,karena jarak yang jauh dan berbagai halangan pada waktu itu,maka salah seorang yang berada di Pulau Salemo berpikiran ingin membuat makanan yang tahan sampai berbulan-bulan,setelah itu dibuatlah cao yang begitu murah dan bahan-bahannya terjangkau.
http://sutamisuparmin.blogspot.co.id/2012/07/href-presentation1-about-cao.html
Bahan
2. Alat
3. Cara membuat
BAHAN I:
1. Bersihkan udang/ikan teri(ikan kecil) dengan cara dikupas kulitnya atau hilangkan tulangnya jika itu adalah ikan kecil. Lalu dicuci bersih dengan air dan tiriskan.
2. Setelah sudah bersih, lalu ditaburi garam agar lebih awet.
3. Masukkan udang/ikan kecil ke dalam mangkok lalu tutup. Setelah itu masukkan ke dalam kulkas, biarkan selama 3 hari.
BAHAN II:
1. 1 piring nasi tersebut ditaburi ragi secukupnya.
2. Kemudian simpan nasi tersebut ditempat yang kedap udara. Simpan selama 3 hari sampai nasi tersebut menjadi tape atau lembek.
PROSES PENCAMPURAN:1. Campur bahan I dan bahan II. Jangan lupa diberi pewarna. Aduk sampai warnanya merata.
2. Lalu masukkan ke dalam botol selama 1 minggu.
3. Lalu “cao” siap untuk di masak.
BAHAN TAMBAHAN KETIKA DIMASAK:
Bawang merah
Vetsin
Gula pasir
Kelapa parut
CARA MEMASAKNYA:
1. Panaskan minyak.
2. Iris bawang merah. Lalu masukkan ke dalam minyak. Goreng sampai harum.
3. Masukkan air secukupnya ke dalam “cao” dan tambahkan kelapa parut atau telur jika suka.
4. Tambahkan pula vetsin dan gula pasir secukupnya untuk meyedapkan rasanya.
5. Lalu masukkan cao ke dalam wajan. Tumis sampai mendidih.
6. Cao pun siap dihidangkan. Lebih nikmat jika dimakan bersama mentimun dan pisang batu yang masih muda
http://kulinerpangkep.blogspot.co.id/2017/02/resep-makanan-rabu-1-februari-2017.html
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |