Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta Gunung Kidul
Bolu Emprit Makanan Tradisional Yogyakarta

Bolu Emprit adalah makanan tradisional Yogyakarta yang kini sudah mulai langka. Makanan tradisional tersebut kian menghilang karena tergerus oleh zaman. Mungkin makanan tersebut sudah asing di telinga generasi muda yang kini lebih menyukai camilan hits kekinian. Saat ini, sudah jarang ditemui penjual asongan atau warung yang menjual bolu emprit. Seperti di Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta sedikit ditemui warung yang menjual makanan tersebut, kalaupun ada jarang masyarakat yang membelinya. Namun, bolu emprit dapat ditemui di toko oleh-oleh atau pasar tradisional.

Bolu Emprit merupakan salah satu makanan tradisional Yogyakarta berbentuk setengah lingkaran, bertekstur keras, dan memiliki rasa manis. Bolu emprit memiliki berbagai macam warna seperti merah muda, putih, hijau, dan coklat, tetapi yang biasanya ditemui yaitu bolu emprit bewarna merah muda dan putih. Bolu emprit terbuat dari kelapa parut dan tepung tapioka, sehingga menghasilkan teksur keras dan berukuran kecil. Hal tersebut dapat dikatakan unik dan khas karena berbanding terbalik dengan namanya “bolu” yang biasanya bertekstur lembut dan empuk. Walaupun bertekstur keras, ketika dimakan bolu emprit mudah remuk atau meleleh didalam mulut.

Ternyata bolu emprit memiliki makna tersendiri. Berdasarkan laman I-News (Pudyaasih, A., 2022), “Emprit” memiliki arti dalam bahasa jawa yaitu kecil/mungil. Dengan bentuk yang kecil makanan itu mudah dikonsumsi dan dijadikan camilan. Selain itu, terdapat makna lainnya yaitu bolu emprit bewarna coklat yang menyerupai burung emprit. Hal tersebut selaras dengan makna kecil karena burung emprit memiliki ukuran kecil dan bewarna coklat.

Makanan tradisional ini merupakan makanan turun temurun dari nenek moyang. Namun, runut sejarah makanan tradisional ini tidak banyak sumber yang mengetahuinya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh salah satu warga desa Semin, Gunung Kidul, Ibu Harni menyebutkan bahwa makanan tersebut sudah ada sejak beliau kecil, yang mana Ibu Harni lahir di tahun 1970’an. Dapat dikatakan bahwa makanan tersebut sudah ada sejak atau sebelum tahun 1970’an. Beliau juga menyebutkan bahwa bolu emprit biasanya dikonsumsi sebagai camilan dan ditemani dengan secangkir kopi atau teh.

Supaya lebih mengetahui bolu emprit berikut resep dan cara membuat bolu emprit yang dikutip dari laman web Gunung Kidul “seputargk.id” : Bahan-bahan:

  1. Tepung tapioka
  2. Parutan kelapa
  3. Gula pasir
  4. Gula halus
  5. Garam
  6. Baking powder
  7. Parutan jahe

Cara membuat:

  1. Campurkan semua bahan yang sudah dituliskan sebelumnya, tambahkan air sedikit demi sedikit untuk mendapatkan adonan yang kalis.
  2. Tambahkan pewarna makanan untuk menambahkan kesan menarik pada tampilan makanan.
  3. Diamkan adonan dengan penutup plastik selama kurang lebih satu jam.
  4. Cetak adonan kedalam cetakan kue dan panggang selama 25 menit dengan suhu kurang lebih 180’ C.
  5. Bolu emprit siap disajikan.

Begitulah cara membuat bolu emprit, jika ingin mencoba tanpa mengeluarkan tanpa tenaga, bolu emprit dapat dibeli di toko oleh-oleh dan pasar tradisional. Dengan menikmati bolu emprit di masa saat ini dapat merasakan nuansa makanan tradisional di masa lampau. Yuk cobain makanan tradisional yang mungkin asing mata dan teman-teman! See you di tulisan selanjutnya!

Referensi: Wawancara dengan Ibu Harni, salah satu warga Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta pada 23 April 2023. Pudyaasih, A. (2022). Jajanan Tradisional Khas Yogyakarta yang Kini Sudah Langka. Diakses pada 30 April 2023 pada laman https://soloraya.inews.id/read/122587/jajanan-tradisional-khas-yogyakarta-yang-kini-sudah-langka. Wahyuningsih, D. (2019). Si Seksi Bolu Emprit. Diakses pada 1 Mei 2023 pada laman https://seputargk.id/si-seksi-bolu-emprit/.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline