|
|
|
|
Bebing, Tarian Perang Kab Sikka Tanggal 15 May 2020 oleh Widra . |
Bebing merupakan tarian perang yang mengisahkan tentang penyambutan prajurit dari medan perang. Tarian Bebing berasal dari kampung Hokor, Desa Hokor, Kecamatan Bola. Dalam tarian ini terdapat empat babak yaitu:
Babak doa: Dalam babak ini, ada tiga unsur yang menjadi permohonan masyarakat. Yang pertama permohonan kepada Allah sebagai penguasa jagat raya, kedua permohonan kepada arwah leluhur untuk meminta dukungan agar dalam pertempuran, para prajurit bisa mendapatkan kemenangan, ketiga adalah permohonan keapda alam. Doa diucapkan agar alam dapat menyatu dengan para prajurit di medan pertempuran. Keseluruhan babak pertama ini diiringi musik gong waning yang disebut ‘plahi’.
Babak pemilihan prajurit atau dalam bahasa Sikka disebut “li’i lahi”. Dalam babak ini, hulu balang sebagai pemimpin pasukan akan memilih prajurit-prajurit terbaik untuk turun ke medan pertempuran. Babak ini diiringi dengan gong waning yaitu, “‘le’ wawa”.
Babak latihan. Sebelum berangkat ke medan pertempuran, para prajurit dilatih oleh hulu balang. Latihan dimaksudkan untuk mendapatkan prajurit-prajurit yang ampuh, gagah berani dan siap turun ke medan perang. Prosesi latihan ini diiringi pukulan yang disebut ‘lawang’.
Babak pertempuran atau bebing yang menjadi inti dari seluruh cerita tarian ini.
Setelah bebing, babak terakhir adalah babak kemenangan. Keseluruhan babak kemenangan diiringi oleh pukulan gong waning yang disebut boka atau pekikan kemenangan.
Ada pun atribut-atribut kostum yang dikenakan oleh prajurit anntara lain, topi hulu balang yang disebut ‘lado’. Lado menandakan pemimpin pasukan yang gagah berani yang siap memimpin di medan pertempuran. Selain lado, ada juga kalung di dada sang hulu balang yang kerap dikenal dengan istilah ‘wuli’.
Setiap pernak pernik yang ada di kalung itu menandakan satu kemenangan. Banyaknya wuli atau pernak pernik yang ada di kalung itu menandakan banyaknya pertempuran yang sudah dimenangkan Ada juga secarik daun lontar dalam atribut hulu balang. Daun lontar itu adalah penanggalan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |