Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Baju Tradisional Bekasi Jawa Barat Kota Bekasi
Baju Batik Kota Bekasi
- 18 Maret 2020 - direvisi ke 3 oleh Yolanda Amalia Hidayat pada 18 Maret 2020

Kota Bekasi, kota yang biasa disebut oleh orang-orang sebagai “Planet Bekasi”, mengapa demikian? Karena dari letak kota ini yang dapat dikatakan jauh untuk berpergian kemana-mana, selain itu Kota Bekasi ini tidak kalah dalam kemacetan yang biasanya ada di ibu Kota Jakarta serta suhu dapat dikatakan cukup panas dari kota-kota lainnya. Bekasi merupakan wilayah perbatasan langsung dengan daerah Ibu Kota di Indonesia. Banyak warga Bekasi yang berdatangan ke Jakarta maupun keluar kota untuk mencari kerja dan juga sebaliknya. Karena letaknya berada di perbatasan langsung dengan Jakarta, menyebabkan Bekasi menjadi salah satu kota yang paling cepat mengalami perubahan dalam segala aspek. Penduduk dari kota Bekasi pun bermacam-macam, mulai dari Betawi, sunda, jawa, Madura, dan sebagainya. Mayoritas warga kota Bekasi berasal dari Jakarta dan sebagian daerah kota Bekasi yaitu bagian dari provinsi Jawa Barat yang merupakan territorial Sunda. Bekasi pun memiliki beberapa budaya yang dimiliki walaupun penduduknya itu sendiri dari berbagai suku-suku yang ada di Indonesia, yaitu:

  1. Batik Bekasi Tidak hanya kota-kota besar lainnya yang memiliki batik khas dari kota mereka, tetapi Bekasi pun memiliki Batik senndiri. Demi meningkatkan ciri khas kebudayaan yang ada di kota Bekasi, kini Kota Bekasi mengeluarkan 12 pakem motif batik yang dinamai dengan Batik Bekasi. Peluncuran 12 pakem batik Bekasi ini bersamaan dengan HUT Kota Bekasi yang ke-17 yang dihadiri oleh Abang Mpok Kota Bekasi sebagai duta wisata Kota Bekasi. Acara peresmian Batik Bekasi ini diadakan di Lapangan Pemerintah Kota Bekasi yang dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Kota Bekasi. Pada awalnya batik ini dibuat oleh keturunan tionghoa, keluarga Tan-Tjeng-Kwat dan diberi nama “Batik Tarawang” (Batik Tarum). Motifnya sendiri dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat Bekasi sehari-hari, diantaranya Bambu Runcing, Ikan Gabus, Tanjidor, dll. Pakem Batik Bekasi tetap ada kepala (Isinya bisa bambu runcing, dsb). Gaya Motif Batik dapat dikembangkan menjadia pembagian kain Pesisir dan Betawi, tetapi dapat dikebangkan dengan Motif Tumpal dengan buket Bunga, lalu kainnya sendiri ada yang lurus, agak bebas, dan longgar (mencerminkan Jiwa Orang Bekasi Luwes), untuk warna biasanya merah tanah, mempunyai filosofi keadaan suatu tempat di Bekasi atau khas dari daerah Bekasi. Ke 12 pakem Batik Bekasi ini terbagi kedalam 5 kategori yaitu : • Flora (dintaranya Bambu,Buah Kecapi,Bunga Melati dan Teratai) • Fauna (diantaranya Ikan Gabus,Lele,Ikan Sepat dan Ikan Betik) • Sejarah (diantaranya Gedung Juang Tambun,Kali Bekasi,Monumen Perjuangan dan Bambu Runcing) • Budaya (diantaranyaTari Topeng,Legenda Rawa Tembaga, permainan anak seperti Benteng serta Tanidor,dan • Batik Terang warna Hijau Lumut,Hijau Daun dan Merah Tanah.

SUMBER https://lintasbekasi.com/ini-dia-batik-asli-bekasi/. Diakses pada pada Rabu 18 Maret 2020, pukul 12.00 WIB

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline