|
|
|
|
![]() |
Asal Muasal Gunung Pinang Tanggal 12 Feb 2021 oleh Widra . |
Pada zaman dahulu kala, di sebuah pesisir pantai kota Banten. Hiduplah seorang janda dengan anak laki-lakinya. Anak laki-laki itu bernama Dampu Awang. Kehidupan mereka sangat miskin dan serba kekurangan.
Namun, meskipun kehidupan mereka sangat miskin Dampu Awang memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Ia ingin sekali menjadi seorang saudagar kaya raya. Tetapi, cita-cita tersebut sangat sulit untuk di raihnya. Jangankan untuk menjadi saudagar kaya raya. Pekerjaan yang tetap saja ia tidak punya.
Suatu hari, ada sebuah kapal layar berlabuh milik seorang saudagar kaya yang bernama Teuku Abu Matsyah. Saudagar kaya itu akn berdagang di Banten. Melihat kapal saudagar kaya itu, timbul sebuah keinginan untuk bekerja di sana sebagai awak kapal. Ia segera kembali ke rumah dan mengutarakan keinginannya kepada sang ibu.
‘’ Ibu, di pelabuhan ada kapal seorang saudagar yang sangat kaya sedang berdagang di sini. Aku ingin sekali bekerja di kapalnya. Jika aku beruntung, siapa tahu aku bisa menjadi saudagar kaya sepertinya. Bu, bolehkah aku ikut berlayar dengannya? Tanya Dampu Awang.
Namun, ibunya langsung melarang.
‘’ Tidak anakku! Kau tidak boleh ikut berlayar bersama sudagar kaya itu.’’ Jawab sang ibu tegas. ‘’ Mengapa bu? Dengan cara aku bekerja di kapal tersebut. aku dapat membantu ibu untuk memenuhi kebuhuhan kita. Apalagi jika suatu saat nanti aku bisa menjadi saudagar kaya. Kehidupan kita akan berubah.’’ Kata Dampu Awang.
‘’ Tidak Nak! Ibu sangat takut. Jika kau sudah menjadi kaya nanti. Kau pasti akan lupa dengan ibumu yang miskin ini.’’ Kata ibunya sedih.
Namun, Dampu Awang terus saja merengek agar diijinkan untuk pergi berlayar. Akhirnya, dengan berat hati sang ibu pun mengalah. Sang ibu mengizinkan Dampu Awang untuk ikut berlayar bersama saudagar itu. Tetapi, sang ibu meminta Dampu Awang untuk berjanji agar ia selalu memberikan kabar. Sebelum berangkat, sang ibu menitipkan Burung kesayangan milik ayahnya.
‘’ jagalah Burung itu baik-baik Nak, dan jangan lupa untuk memberikan kabar.’’ Kata ibuya.
‘’ Baik bu, aku tidak akan melupakan pesan ibu.’’ Kata Dampu Awang.
Sang ibu pun menangis dan memeluk anaknya dengan sangat erat. Dampu Awang pun langsung naik kapal dan siap untuk berlayar ke malaka.
Selama di kapal, Dampu Awang dikenal sebagai pekerja yang sangat rajin. Ia selalu menjalankan perintah majikannya dengan baik. Saudagar Teuku Abu Matsyah sangat senang melihat semangat Dampu Awang. Jabatannya terus naik dan selalu memuaskan.
Suatu hari, saudagar kaya itu memanggil Dampu Awang
‘’ Ampun Tuanku! Ada keperluan apa tuan memanggil saya?’’ kata Dampu Awang. ‘’ Begini Dampu Awang. Aku melihat pekerjaan mu ini sangat baik. Selama kau bekerja di sini, kau selalu menunjukkan rasa hormatmu. Aku sangat ingin menjodohkanmu dengan putriku. Siti Nurhasanah. Bagaimana? Apakah kau mau menikah dengannya?’’ ujar Teuku Abu Matsyah.
Dampu Awang sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan majikannya tersebut. ia pun sangat senang.
https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-dari-banten-asal-usul-gunung-pinang/
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |