Lolos atau bubur lolos merupakan makanan khas Sunda berbahan utama tepung beras. Makanan ini sudah sangat jarang dijumpai di pasar-pasar di Kota Bandung. Namun, jika kita mencari makanan yang satu ini di daerah-daerah kabupaten Bandung mungkin saja masih bisa ditemukan walaupun sedikit.
Makanan sederhana ini sering dikaitkan dengan acara 7 bulanan kehamilan seorang ibu karena mitos yang beredar di masyarakat begitu melekat pada makanan ini. Namun tentu saja kita tidak seharusnya langsung mempercayai kebenaran mitos tersebut.
Terlepas dari semua itu, cara membuat makanan mungil ini sangatlah mudah. Tentu saja bahannya pun lebih mudah ditemukan dibandingkan yang sudah berbentuk bubur lolos ini. Penasaran dengan bahan dan cara membuat bubur lolos ini? Yuk simak pemaparan singkatnya.
Pertama-tama siapkan alat dan bahannya yaitu tepung beras, air, gula merah, santan dan sedikit garam. Siapkan juga kukusan, daun pisang, sendok dan 2 wadah, bisa berbentuk mangkuk atau wadah lainnya. Lalu kita mulai proses pembuatan yang pertama, yaitu mencampur tepung beras dengan air secukupnya sampai adonan tidak begitu kental dan teraduk merata. Setelah itu pisahkan adonan menjadi dua bagian ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Kemudian, campurkan santan dan sedikit garam ke dalam wadah yang pertama lalu aduk rata. Untuk wadah yang lainnya, tambahkan gula merah ke dalam adonan lalu aduk rata.
Setelah kedua adonan yang berbeda tersebut masing - masing teraduk merata, siapkan daun pisang yang telah dipotong kecil-kecil atau secukupnya. Lalu tuangkan adonan pertama ke atas daun pisang, kira-kira sampai setengah daun pisangnya terisi. Kukus adonan tersebut hingga setengah matang. Jika sudah setengah matang, masukkan adonan kedua yang banyaknya setengah atau lebih sedikit dari adonan yang pertama. Setelah itu kukus kembali adonannya hingga matang.
Sekian informasi mengenai makanan khas sunda yang sudah sangat sulit dijumpai tersebut, semoga bermanfaat.
#OSKMITB2018

sumber gambar : rosi-snack.blogspot.com
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang