Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Rembang
Watu Celeng
- 14 Juli 2018
Berawal dari perjalanan Noyo Gimbal atau Noyo Sentiko, tokoh yang terkenal di Kabupaten Rembang. Ketika para wali sedang giat-giatnya menyebarkan agama Islam di pesisir utara pulau Jawa, terlihatlah seorang petapa yang bernama Noyo Gimbal, kegiatan pertapaannya tersebut dimaksudkan untuk mendapat kesaktian dari Tuhan Yang Maha Esa, ia ingin mendapat kesaktian yang bisa mengusir penjajah Belanda pada waktu itu.
Noyo Gimbal sendiri adalah salah seorang prajurit dari Pangeran Diponegoro yang sangat benci kepada penjajah Belanda. Setelah Pangeran Diponegoro tertangkap oleh penjajah Belanda, para prajuritnya termasuk Noyo Gimbal mengembara kemana-mana. Sedangkan nama Noyo Gimbal sendiri adalah nama julukan dikarenakan rambutnya tidak pernah diurus dan memanjang mulai ia muda hingga ia tua.
Dalam perjalanannya, Noyo Gimbal bersama pengikut-pengikutnya bermaksud mengajak orang-orang untuk melawan penjajah Belanda, berhubung  Wedana Sedan yang juga bersekutu dengan Belanda yang berkuasa di tempat itu, maka peperangan antara Noyo Gimbal dengan Wedana Sedan pun terjadi. Disusul kedatangan Belanda yang membawa banyak persenjataan, akhirnya Noyo Gimbal memilih untuk melarikan diri. Dalam pelariannya ia melihat banyak kayu glondong atau balok yang dikumpulkan Belanda menjadi satu untuk dibawa ke suatu tempat, Sehingga tempat itu pun dinamakan “Balokan” kini termasuk wilayah desa karas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang.
Selanjutnya Noyo Gimbal beserta para pengikutnya melanjutkan pelariannya, supaya tidak tertangkap oleh prajurit Belanda yang mengejar mereka, di tengah perjalanan pengikut Noyo Gimbal melihat seekor babi hutan yang menghadang pelarian mereka, dengan cepatnya mereka melapor ke Noyo Gimbal, oleh Noyo Gimbal babi itu di sebut batu karena merupakan penghalang perjalanan mereka yang dalam bahasa Jawa “iku watu dudu Celeng”. Anehnya setelah kata-kata itu terlontar dari mulut Noyo Gimbal, seketika babi itu berubah menjadi batu, hingga sekarang seekor babi hutan yang berubah menjadi batu itu pun masih bisa kita jumpai di Dukuh Ngaglik termasuk Desa Majasari Kecamatan Sedan.
Masih banyak cerita yang tersimpan di setiap tempat, dan ini termasuk salah satu cerita dari Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang yang dipercaya kebenarannya hingga sekarang masih bisa dilihat wujud atau buktinya.
 
Sumber: http://mufidah61.blogspot.com/2013/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU