×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi Perayaan Ramadhan

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Semarang

Warak Ngedog - Tradisi Khas Semarang, Jawa Tengah

Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16018024_Michelle .

Kata Warak Ngendog terdiri dari dua kata yang berasal dari dua bahasa. Kata pertama, Warak merupakan turunan dari kata Wara’I yang dalam bahasa Arab berarti suci. Kata kedua, Ngendog berasal dari bahasa Jawa yang berarti bertelur. Sehingga, Warak Ngendog memiliki arti menelurkan (melahirkan) kebaikan / kesucian. Warak Ngendog adalah salah satu tradisi khas Kota Semarang yang bisa berupa mainan ataupun berupa pajangan (pameran). Tradisi  khas Kota Semarang ini haya muncul sekali, yaitu saat perayaan tradisi Dugderan. Warak Ngendog biasa dibuat dalam bentuk boneka dengan ukuran yang bervariasi dan biasanya di bawah boneka tersebut diletakan telur ayam yang sudah direbus sehingga orang – orang yang menginginkannya bisa membeli dan bisa langsung disantap. Warak Ngendog yang berukuran kecil biasa dijadikan mainan anak – anak sedangkan Warak Ngendog yang berukuran besar dijadikan pajangan / pameran saat bulan Ramadhan datang dan acara Dugderan tiba dengan meriahnya. Warak Ngendog ini berbentuk mahluk rekaan yang merupakan gabungan dari 3 hewan, yaitu naga, buraq, dan kambing. Gabungan dari ketiga hewan ini merupakan simbol persatuan dari berbagai golongan etnis di Semarang, yakni Cina, Arab, dan Jawa. Hewan ini memiliki kepala naga yang melambangkan etnis Cina, tubuh seperti buraq yang melambangkan etnis Arab, dan kaki kambing yang melambangkan etnis Jawa.

Makna Warak Ngendog memiliki nilai – nilai filosofi yang sangat dalam. Kepala Warak yang memiliki mulut yang menganga merupakan simbol tentang hawa nafsu manusia yang cenderung serakah, yang bisa merusak dunia. Badan Warak yang tegak memiliki makna perjuangan manusia yang keras dalam rangka melawan hawa nafsu yang merusak. Bulu Warak yang berwarna – warni dengan warna yang berbeda di bagian perutnya mempunyai makna manusia harus bisa berpuasa sungguh – sungguh melawan hawa nafsu, dalam bahasa Jawa disebut prihatin perutnya dikenditi. Bulu Warak berbalik / pithik walik dalam bahasa Jawanya, memiliki makna bahwa menjelang bulan Ramadhan, manusia harus bisa berbalik dari urusan keduniaan ke urusan keakhiratan.

Warak Ngendog ini dijadikan lambang Kota Semarang karena dipercayai sebagai hewan mitos yang sakti. Hewan yang tubuhnya tersusun atas bagian tubuh 3 hewan lainnya ini dipercayai hidup dan melindungi Kota Semarang dengan kekuatannya. Warak Ngendog sebagai simbol persatuan diharapkan dapat mencegah perpecahan antar etnis terjadi di Semarang. Hadirnya Warak Ngendog di tengah masyarakat juga diharapkan dapart menyadarkan masyarakat kalau perbedaan bukanlah suatu halangan untuk saling bersatu.

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...