Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Utara Kalimantan
Wafatnya Raja Bunu
- 13 November 2018

Ada seorang raja bernama Raja Bunu yang telah lama menderita penyakit kronis. Dari waktu ke waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah. Segala macam usaha sudah dicoba oleh keluarga kerajaan untuk menyembuhkan SangRaja. Namun tak pernah membuahkan hasil. Raja Sangen serta Raja Sangiang yang merupakan saudara kandung dari Sri Baginda Raja Bunu, memutuskan untuk meminta bantuan Nyai Jaya dan Mangku Amat yang sangat tersohor sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, konon menurut kabar yang tersiar
dengan ilmu kesaktiannya mereka dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati.Kedua saudara kandung Raja Bunu meminta Pangeran Paninting Tarung, putra
kandung Raja Bunu, untuk pergi menjemput Nyai Jaya serta Mangku Amat  yang menetap di pinggir Telaga Mantuk.Pangeran Paninting Tarung segera pergi menuju tempat tinggal kedua tabib tersohor tersebut. Sayangnya, kedua tabib sakti sedang meninggalkan kediamannya.Pangeran Paninting Tarung kembali ke istana kerajaan tanpa membawa hasil.
Ketika sang Pangeran melapor, Raja Sangen memintanya kembali untuk ke tempat tinggal dua tabib sakti itu."Coba datang satu kali lagi kesana, mudah-mudahan mereka sudah kembali
ke rumahnya," kemudian Pangeran Paninting Tarung berangkat lagi. Dan sama seperti ketika Pangeran Paninting Tarung tiba sebelumnya, si penghuni masih
tidak di rumah. Pangeran Paninting Tarung kembali pulang tanpa membuahkan hasil, namun Raja Sangiang dan Raja Sangen   memintanya untuk kembali
lagi, "Coba sekali lagi kau ke sana, tunggulah sampai kedua tabib itu pulang ke rumahnya," ucap Raja Sangiang.Namun, Pangeran Paninting Tarung tidak paham maksud tujuan dari Raja
Sangiang dan Raja Sangen. Ia berpendapat kedua saudara kandung ayahnya telah menuduhnya berdusta.Kemudian saat untuk ketiga kalinya, ia tidak dapat berjumpa dengan dua orang
tabib tersohor itu, dirobohkanlah rumah Nyai Jaya dan Mangku Amat. la ingin membuktikan pada kedua pamannya itu bahwa Nyai Jaya dan Mangku Amat benar-benar
tidak ada di tempat tinggalnya. Kemudian ia kembali ke istana dan membuktikannya, "Aku telah sampai di sana. Ini bukti bahwa aku ke sana, aku membawa palang pintu, baji genderang, alat-alat pengobatan dan simpai dari puing-puing rumah dua tabib itu yang telah aku bongkar. Aku tidak berdusta!" ucap Raja Peninting Tarung sedikit kesal.Sementara itu, Nyai Jaya dan Mangku Amat, saat kembali ke rumahnya, mereka kaget saat melihat tempat tinggal mereka sudah dihancurkan orang. Dengan
kesaktian yang mereka miliki, mereka mencari tahu siapa orang yang telah melakukan perbuatan buruk itu. Saat tahu yang melakukan adalah Pangeran
Paninting Tarung, mereka merasakan firasat buruk yang akan menimpa Kerajaan itu, firasat itu terbukti, tidak lama kemudian, Raja Bunu meninggal dunia.Nyai Jaya dan Mangku Amat sangat kecewa terhadap apa yang dilakukan Pangeran Paninting Tarung yang sudah menghancurkan rumah serta mengambil beberapa
alat-alat pengobatan mereka. Andai saja, Pangeran Paninting Tarung bersedia sabar menunggu sampai mereka kembali, kemungkinan besar mereka masih dapat
mengobati Raja Bunu. Bahkan, andaikan Raja Bunu telah meninggal sekalipun, mereka masih mampu menghidupkannya dengan alat-alat pertabiban yang mereka
miliki. Namun, saat ini alat-alat pertabiban tersebut sudah hancur semua. Tidak ada yang dapat mereka perbuat dengan kondisi ini. Tidak akan cukup waktu bagi mereka memperbaiki alat-alat kesehatan itu. Akibat Pangeran Paninting Tarung yang tidak mau bersabar akhirnya Raja Bunu meninggal dunia.

Sumber:

https://brainly.co.id/tugas/14486300
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline