Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Tempat Ibadah Jawa Barat Karawang
Vihara Sian Jin Ku Poh
- 8 November 2014

Komplek vihara menghadap ke arah timur berada pada lahan seluas sekitar 5000 m2. Di depan komplek vihara terdapat halaman parkir yang cukup luas. Gerbang masuk ke komplek vihara berwarna sangat khas yaitu merah dengan atap berbentuk pelana terdiri dua susun. Pada bagian atas terdapat papan nama dengan tulisan berhuruf Cina. Pada bagian atas papan tersebut terdapat angka tahun 1986. Di kanan dan kiri gerbang masuk terdapat arca kilin.  Setelah memasuki gerbang terdapat halaman yang di tengahnya terdapat altar Thian Seng yaitu altar untuk persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada sudut barat laut dan barat daya halaman ini terdapat tempat pembakaran kertas. Selanjutnya dari halaman luar memasuki ruangan terbuka. Beberapa tiang penyangga atap ruangan ini berhias naga yang melilitnya. Pada bagian paling depan terdapat altar Mun Sen (Dewa Penjaga Pintu). Di sebelah barat (dalam) altar Munsen terdapat altar tiga penguasa alam (Sam Kwan Tay Teu).  Ruangan selanjutnya merupakan tempat persembahyangan kepada Sian Djin Kupoh. Di situ terdapat altar Dewa Bumi (Thuthi Pa Kung) berupa perahu berrelief Hok Luk Shu yang bermakna keberuntungan, kekayaan, dan panjang umur. Pada altar Sian Djin Kupoh tidak terdapat arca, yang ada hanya tempat pembakaran hio. Di sudut timur laut tergantung genta perunggu dari tahun 1437 dan semacam lempengan perunggu yang dibuat tahun 1892. Pada langit-langit tergantung beberapa benda seperti lampu dan lampion. Di belakang ruangan Sian Djin Kupoh terdapat ruangan lagi yang fungsinya untuk tempat berkumpulnya para biksu dan teecu.  Di sebelah utara bangunan ini terdapat bangunan tempat persembahyangan kepada Sang Buddha. Di sebelah barat bangunan utama terdapat bangunan lagi tempat altar Dewi Kwan Im (Awalokiteswara). Di sebelah belakang agak ke utara terdapat altar Liung Shen Pakung (Dewa Naga). Pada altar tersebut terdapat sepasang naga. Mengenai sejarah pembangunan vihara ini tidak banyak diketahui. Diceritakan bahwa pada sekitar 1700 pedagang dari marga Elan, Kho, dan Ciau datang di Karawang kemudian membangun vihara. Mula-mula menghadap ke arah sungai (barat). Tahun 1800-an terjadi kebakaran. Dibangun lagi dengan mengikuti kaidah hong shui lalu diubah arah hadapnya ke timur (arah kehidupan). Pemugaran setelah terjadi kebakaran berlangsung pada 1863 - 1865.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline