UwiKaju/Uwi Ai Ga’u. Meskipun sama-sama berbahan dasar ubi namun uwi kaju ga’u belum sepopuler uwi ai ndota atau uwi ai punga.
Ubi kayu atau juga disebut singkong, tentu sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Secara tradisional, ubi kayu/singkong sangat diminati karena singkong memang mengandung cukup tinggi kalori dan sumber energi yang baik. Dalam perkembangannya, singkong kini telah banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam penganan, atau diambil patinya untuk berbagai macam keperluan.
Di daerah Nusa Tenggara Timur pada masa sebelum orde baru makanan pokokya itu adalah jagung dan ubi. Namun dengan perubahan zaman, cara pandang masyarakat terhadap jenis makanan tersebut cenderung kurang bagus. Saat ini, makanan dari umbi-umbian maupun jagung sebatas hanya pelengkap nasi atau makanan selingan. Padahal itu semua juga memiliki kadar karbohidrat yang tinggi dan juga merupakan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk energy tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pandangan masyarakat saat ini meskipun sudah makan ubi ataupun jagung, namun itu sama saja dengan belum makan jika belum memakan nasi. Dalam bahasa lokal Ende makan ubi sama dengan “Rete Senge” artinya hanya untuk sekedar mengisi perut.
Pada masyarakat Ende Lio, Uwi Kaju/ Uwi Ai (Singkong) selain dibuat masakan uwi ndota juga dikreasi dan dikemas dalam kuliner lainnya yaitu Uwi Kaju/Uwi Ai Ga’u. Ga’u dalam bahasa setempat artinya aduk. Sehingga masakan tersebut merupakan campuran ubi yang diaduk-aduk.
Meskipun tidak diketahui asal muasal dan pencetus kuliner yang satu ini, namun kuliner ini akrab dengan masyarakat Ende Lio sebagai selingan dari pola makan sehari-hari .Uwi Kaju Ga’u dikreasi dalam satu olahan masakan dengan bahan dasarnya ubi kayu/singkong dengan beras yang dimasak dalam satu wadah.
Cara Pengolahan Uwi Kaju Ga’u.
Mula-mula beberapa batang ubi kayu/singkong dikupas. Setelah itu dicuci dengan air bersih sambil tetap direndam dalam wadah berisi air. Singkong kemudian di iris tipis-tipis seperti biji dadu hingga selesai. Selanjutnya 2 gelas beras dicuci dan dimasak terlebih dahulu hingga setengah matang dalam wadah periuk. Jika nasi sudah setengah matang irisan ubi dimasukan dan diaduk-aduk hingga tercampur dengan rata antara bagian atas, tengah dan bawah. Biarkan beberapa menit hingga campuran ubi dan nasi benar-benar matang. Jika sudah matang uwi kaju ga’u sudah siap dihidangkan dengan ditemani beberapa kuah misalnya kuah ikan asap yang disantan. Dengan kreasi ini Uwi Kaju/Uwi Ai Ga’u menjadi panganan pengganti dalam pola makanan sehari-hari bagi masyarakat.
Jangan pandang sebelah mata ubi kayu atau singkong (Manihot utilissima). Singkong sangat potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat pengganti nasi. Keunggulan lain dari singkong adalah kaya akan vitamin A dan vitamin C. Singkong juga bisa diolah menjadi beragam kue dan masakan lezat serta bergizi.
Image singkong jenis makanan murah dan tidak bergizi harus ditepis. Faktanya, umbi singkong kaya akan kandungan zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Dari sisi budidaya, singkong mudah tumbuh dan menghasilkan umbi yang melimpah. Sangat potensial sebagai alternatif pengganti sumber karbohidrat impor seperti beras.
Sumber : https://athanua.wordpress.com/2015/12/04/uwi-kaju-gau-kreasi-kuliner-khas-ende-lio-2/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.