Utri singkong adalah salah satu kue tradisional dari daerah Bumiayu. Kue ini terbuat dari singkong dan dibungkus dengan daun pisang. Utri singkong memiliki 2 bentuk yaitu segitiga dan persegi panjang, cara memakannya diberi taburan kelapa parut dan gula merah diatasnya. Sehingga memberikan rasa yang lezat dan legit. Utri singkong dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional dan cocok dijadikan camilan yang sehat. Tapi jika kalian ingin membuat sendiri di rumah sangat mudah, karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan. Berikut ini bahan dan cara membuatnya.
Bahan - Bahan :
3 buah singkong (parut, peras airnya dan endapkan patinya)
Garam (secukupnya, kira-kira 1/4 sdt)
100 gram kelapa parut (dari kelapa yang tidak terlalu muda juga terlalu tua, kukus sebentar agar tidak basi)
125 gram gula merah (sisir halus)
Gula pasir (secukupnya)
Daun pisang untuk membungkus (secukupnya)
Cara Membuat :
1. Aduk rata singkong parut, gula merah sisir, garam, sedikit kelapa parut dan sedikit gula.
2. Buang air perasan singkong dan ambil pati yang mengendap di bawahnya. Ambil pati tersebut lalu aduk rata dengan semua bahan.
3. Ambil daun pisang lalu bungkus adonan. Agar bentuknya menarik, kamu bisa membungkusnya dengan bentuk segitiga. Sematkan tusuk gigi atau lidi di salah satu bagian daun pisang agar adonan utri lebih rapi dan matang sempurna.
4. Kukus selama 20 sampai 30 menit dengan api sedang sampai utri matang dan daun pisang layu.
5. Jika sudah matang, lepas utri lalu sajikan di piring saji.
6. Agar tampilan utri lebih mengesankan, taburkan kelapa parut yang masih tersisa dan siram pula dengan gula merah yang sudah dicairkan.
7. Utri siap untuk disantap.
Sumber :
https://www.vemale.com/resep-makanan/91871-resep-sederhana-utri-singkong-legit.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang