Unsur motif terdapat pada Batik Lokcan yaitu unsur motif dahan dan ranting. Motif pelengkap seperti dahan dan ranting ini memang selalu diterapkan hampir disetiap Motif Batik Paoman, hal ini dikarenakan diilhami dari letak geografis Indramayu seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa daerah Indramayu terdapat sawah-sawah dan rawa-rawa yang ditumbuhi berbagai tanaman liar, kemudian dijadikan obyek oleh pengrajin sebagai unsur motif yang terdapat pada Batik Lokcan ini.
ada unsur motif dahan dan ranting ini pula menggunakan isen cecek dan isen sawut. Secara visual Batik Lokcan ini memiliki unsur motif pendukung yang paling menonjol dibandingkan dengan motif lainnya, yaitu motif burung lokcan. Nama Batik Lokcan ini juga diambil dari unsur motif yang ukurannya paling menonjol diantara motif pendukung lainnya. Pada motif dahan dan ranting memiliki ukuran 5 cm x 4 cm dari bagian ujung satu ke ujung satunya.
Secara visual motif pendukung pada Batik Lokcan ini tetap memiliki komposisi yang selaras dan seimbang. Hal ini dikarenakan pengulangan motif yang mengisi seluruh badan kain, menjadikan motif burung lokcan sebagai motif utama tidak terkesan kaku.
Unsur motif tambahan pada BatikLokcan yaitu juanaan. Juanaan yang digambarkan melingkar menjadi satu, menggambarkan simbol persatuan dan persaudaraan antara masyarakat Indramayu dengan pendatang dari Juana Jawa Tengah.
al ini dikarenakan Indramayu memiliki pelabuhan yang strategis dan menjadi tempat persinggahan oleh para pendatang dari daerah-daerah lain, salah satunya adalah pendatang dari Juana Jawa Tengah. Secara visual bentuk juanaan berbentuk bulat, melingkar menjadi satu kesatuan, dan terdapat isen sawut pada bagian dalamnya, sedangkan bagian terluarnya terdapat isen cecek.
Secara visual batik lokcan ini memiliki unsur motif pendukung yang paling menonjol dibandingkan dengan motif lainnya, yaitu motif burung lokcan. Nama batik lokcan ini juga diambil dari unsur motif yang ukurannya paling menonjol diantara motif pendukung lainnya. Motif Juanaan memiliki ukuran 2,5 cm x 2,5 cm.
Sumber: https://infobatik.id/unsur-motif-juanaan-pada-batik-lokcan/
Unsur Motif Lokcan merupakan unsur motif utama pada Batik Lokcan ini. Kebiasaan para pengrajin di sentra Batik Paoman menamakan sebuah batik berdasarkan motif utamanya yang berbentuk paling menonjol, menjadikan nama motif batik ini diberi nama Batik Lokcan.
Lokcan terbentuk dari hasil stilasi sayap burung yang digambarkan menyerupai selendang, hal ini dikarenakan salah satu kesenian tradisional di Indramayu adalah tari topeng yang menggunakan selendang disetiap pertunjukannya. Secara visual bentuk burung lokcan diuraikan sebagai berikut, burung lokcan memiliki empat sayap dan satu ekor.
Masing-masing sayap terdapat isen-isen sawut dan cecek sebagai hiasan tambahannya, dan pada bagian luar sayap terdapat hiasan tambahan yang berbentuk ukel. Sedangkan pada bagian ekor hanya terdapat isen-isen sawut saja. Demikian pula pada bagian badannya pun dihiasi dengan isen-isen sawut dan cecek yang mengisi seluruh badan burung lokcan.
Sumber: https://infobatik.id/unsur-motif-burung-lokcan-pada-batik-lokcan/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.