Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Bengkulu Bengkulu
Ular Ndaung Dan Si Bungsu, Cerita Bengkulu
- 25 Maret 2016

Cerita Ular Ndaung berasal dari daerah Bengkulu. Legenda Ular Ndaung menceritakan seorang pangeran yang dikutuk menjadi ular. Namun akhirnya sang pangeran berhasil menghapus kutukan setelah menikahi seorang gadis. Gadis tersebut semula hendak meminta bantuan untuk menyembuhkan ibunya yang tengah sakit. Ulang Ndaung menyanggupi membantunya asal si gadis mau memenuhi syarat untuk menjadi istrinya.

Diceritakan bahwa zaman dahulu hidup seorang ibu beserta ketiga orang anaknya di kaki sebuah gunung di Bengkulu. Kehidupan mereka sangat miskin. Mereka hanya mengandalkan mata pencarian dari sebuah lahan perkebunan sempit.

Pada suatu ketika sang ibu mengalami sakit keras. Hal ini membuat ketiga anaknya menjadi sangat sedih. Para orang pintar di desa menyarankan agar ibu tersebut diobati oleh daun-daun khusus. Daun-daunan tersebut hanya ada di puncak gunung. Daun-daunan tersebut harus direbus oleh bara ajaib yang hanya terdapat di dalam sebuah gua di puncak gunung. Sayangnya, di dalam gua tersebut hidup seekor ular sakti bernama ular N’daung. Menurut para leluhur desa, ular N’daung akan memakan siapa saja yang berada di puncak gunung. Anak-anak ibu tersebut tidak berani pergi ke puncak gunung untuk mengambil bara ajaib kecuali anak bungsu. Si bungsu rela pergi ke puncak gunung demi mengobati ibunya.

“Aku akan pergi ke puncak gunung mengambil bara ajaib untuk mengobati penyakit ibu kita.” kata si bungsu.

“Tapi di puncak gunung hidup ular N’daung sakti adik, nanti kau malah dimakan olehnya.” kata kakak si bungsu.

“Lalu harus bagaimana lagi cara mengobati ibu? aku rela melakukan apa saja demi ibu kita.” kata si bungsu.

“Hati-hatilah kau nak, ular N’daung akan memakan siapapun yang berada di puncak gunung. Kami hanya bisa mendoakanmu.” kata orang pintar di desa tersebut.

Si Bungsu Bertemu Ular Ndaung

Si bungsu segera pergi untuk mengambil bara ajaib di dalam gua di puncak gunung. Sesampainya di puncak gunung, suasana mengerikan mulai terlihat. Di tempat tersebut tumbuh pohon-pohon besar sangat menakutkan. Tiba-tiba saja terdengar suara desis ular sangat mengerikan. Si bungsu ketakutan setengah mati. Si bungsu berusaha bersembunyi di balik pepohonan. Belum sempat ia bersembunyi, ular Ndaung sudah berada tepat di hadapannya. Ular tersebut menatapnya dengan tatapan tajam. Lidahnya menjulur keluar.

“Kau anak manusia berani sekali datang ke puncak gunung. Aku akan memakanmu sekarang.” kata ular N’daung, suaranya mendesis mengerikan.

“Tolonglah wahai ular sakti. Ibuku tengah sakit keras. Aku kemari hendak meminta bara ajaib untuk mengobati ibuku.” si gadis bersimpuh sambil menangis di hadapan ular sakti.

“Jadi engkau mengambil resiko kemari hanya untuk mengobati ibumu?” tanya ular N’daung.

“Benar wahai ular sakti, demi cintaku pada ibuku aku mohon tolonglah kami.” mohon si bungsu.

“Baiklah, aku bersedia memberikan bara sakti padamu, tapi syaratnya engkau harus mau menjadi istriku.” kata ular N’daung.

Si bungsu mengangguk tanda setuju. Ia rela melakukan apa saja demi kesehatan ibunya. Ular N’daung kemudian memberikan bara sakti pada si bungsu.

“Terimakasih ular sakti. Aku akan pulang sebentar untuk memberikan bara sakti kepada keluargaku. Aku akan kembali untuk memenuhi janjiku.” kata si bungsu.

Si bungsu kemudian pulang mengantarkan bara sakti kepada keluarganya. Selanjutnya ia segera kembali ke puncak gunung untuk menikah dengan ular N’daung. Namun sebuah keanehan terjadi. Setelah ular N’daung melakukan pernikahan dengan si gadis bungsu, tiba-tiba saja ular tersebut berubah menjadi seorang pemuda tampan berbadan tegap lagi bersinar. Ternyata ular N’daung sebenarnya adalah Pangeran Abdul Rahman Alamsyah. Sang pangeran  ternyata terkena sebuah kutukan.

Sementara di kaki gunung, kedua kakak si bungsu merasa curiga kenapa si bungsu pergi kembali ke puncak gunung setelah mengantar bara. Mereka berdua kemudian menyusul ke puncak gunung karena ingin mengetahui apa yang terjadi.

“Adik kita belum kembali setelah mengantar bara sakti. Mari kita ke puncak gunung untuk mengetahui apa yang terjadi padanya.” kata kakak si bungsu.

Si Bungsu Menikah Dengan Pangeran Abdul Rahman

Betapa terkejutnya mereka ketika sampai di puncak gunung melihat si adik tengah berduaan dengan seorang pria sangat tampan. Mereka sangat iri melihat adiknya tersebut sehingga timbulah niat jahat untuk memfitnah adiknya. Mereka memasuki gua kemudian membakar kulit ular. Tujuannya agar si pemuda tampan menyangka bahwa si bungsulah pelakunya. Mereka berharap sang pangeran kemudian mengusir si bungsu. Namun yang terjadi malah sebaliknya, Pangeran Abdul Rahman Alamsyah merasa gembira karena dengan dibakarnya kulit ular tersebut maka kutukannya hilang selamanya. Akhirnya Pangeran tampan bisa hidup bahagia selama-lamanya bersama si bungsu.

***

 

 

source: Indofabel.com

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya