Kalau di Madura, udang tidak hanya diolah menjadi pelas. Ada Udang Capit atau biasa disebut udang gapit juga oleh masyarakat. Sajian udang capit ini diolah dengan bumbu-bumbu khasnya, seperti terasi, kencur, cabai, bawang dan santan kelapa lalu dicapit dengan bambu yang sudah dibelah dan dibakar hingga matang.
Bahan-bahan: 3 ons udang pancet 75 ml santan dari ½ butir kelapa 1 sendok teh garam ½ sendok teh air jeruk nipis Bambu, dibelah
Bumbu Halus: ¼ sendok teh terasi, bakar 1 sendok teh gula merah 1 cm kencur 1 buah cabai merah besar 2 butir kemiri, sangrai 2 siung bawang putih 5 buah cabai merah keriting 8 butir bawang merah 1 sendok makan minyak goreng
Cara Membuat: 1. Ambil udang pancet dan bersihkan dari kotorannya dengan cara membuang kepala serta mengerat punggungnya. 2. Selanjutnya, cuci bersih udang tersebut dan tiriskan. Lumurkan garam serta air jeruk nipis pada udang sampai merata. Diamkan selama beberapa saat. 3. Aduk rata semua bumbu halus dengan santan, lalu sisihkan juga. 4. Berikutnya, angkat udang lalu jepit menggunakan bambu yang telah dibelah. Kuncilah ujungnya menggunakan batang pepaya. 5. Ulangi terus sampai semua udang telah dijepit dengan bambu dan siap diolah kembali. 6. Masukkan udang capit ke dalam wadah berisi bumbu halus tadi lalu lumurkan ke semua permukaannya Bila sudah rata, bakarlah di atas bara api sembari dibolak-balik. Jangan lupa olesi sisa bumbu halus hingga matang dan harum. 7. Terakhir, angkat dan sajikan udang capit di piring saji untuk segera dinikmati.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2016/05/resep-membuat-udang-capit-khas-madura.html?m=1
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang