Bahan:
250 gram udang sungai Kulit rambai secukupnya,
potong memanjang 2 siung bawang putih,
potong-potong 2 siung bawang merah,
potong-potong 2 buah cabai merah besar, potong-potong
Garam secukupnya Kaldu ayam bubuk secukupnya
Cara Membuat:
1. Jika Anda sudah menyiapkan semua bahan dan bumbu yang diperlukan, silahkan mencuci udang sungai sampai bersih
2. Lakukan hal yang sama pada kulit rumbai yang telah dipotongi memanjang seperti korek api. Sisihkan dulu
3. Kemudian panaskan minyak untuk menumis bawang merah, bawang putih dan cabai merah besar sampai layu
4. Setelah itu, masukkan udang sungai dan kulit rambai yang telah dicuci bersih lalu aduk-aduk sampai rata
5. Tambahkan garam dan kaldu ayam bubuk sembari tetap diaduk lalu masak sampai matang. Angkat
6. Sajikan udang asam kulit rambai di piring saji dan segera dinikmati
sumber: http://www.masakandapurku.com/2016/02/resep-membuat-udang-asam-kulit-rambai.html
Lokasi penjual:
Restoran Pondok Nelayan
Alamat: Jl. Gajah Mada No.46, Benua Melayu Darat, Pontianak Sel., Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78243
Telepon: (0561) 747045
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang