Utri merupakan makanan yang mempunyai cita rasa dominan manis dan memiliki tekstur legit. Utri berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur yang kemudian menyebar di daerah-daerah lain salah satunya di Kabupaten Wonogiri. Makanan yang tergolong sebagai jajanan pasar ini dibuat dari bahan utama yaitu ketela pohon atau singkong. Bahan utama yaitu singkong membuat utri dapat menjadi pengganjal lapar. Utri saat ini semakin terlupakan, sudah sangat jarang pedangan di pasar tradisional yang menjual makanan ini.

Proses Pembuatan Utri sangat sederhana. Sebelum membuat Utri terdapat beberapa bahan yang perlu disiapkan seperti singkong, gula jawa, garam dan daun pisang. Pertama-tama singkong dikupas, dicuci bersih kemudian diparut. Hasil parutan singkong tersebut di tamburi gula jawa yang telah disisir halus. Selanjutnya adonan diaduk secara merata hingga semua parutan singkong tercampur dengan gua jawa. Singkong yang telah tercampur rata ditaburi sedikit garam agar hasil utri gurih. Semua bahan yang telah tercampur menjadi satu dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang telah dibersihkan sebelumnya. Agar pembungkus daun pisang tidak terbuka pada ujung uung daun di steples atau di jepit dengan lidi. Adonan yang telah terbungkus tersebut dikukus hingga matang. Utri yang matang ini dicirikan dengan warna yang berubah menjadi kekuningan dengan tekstur kenyal dan sudah tidak terdapat warna adonan putih yang menunjukkan singkong yang masih mentah. Utri dapat dimakan saat masih hangat maupun sudah dingin. Utri sebagai salah satu makanan khas daerah diharapkan selalu lestari, tidak punah hingga generasi mendatang.

Sumber : Hasil Wawancara dengan Ibu Sukiyatmi

#OSKM2018