|
|
|
|
UPACARA ADAT UFAH DAYAK KAYAN Tanggal 23 Aug 2018 oleh Deni Andrian. |
Upacara adat Ufah adalah upacara pentahbisan bagi anak laki-laki Dayak Kayan yang berumur 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Menurut tradisi Dayak Kayan pada zaman dahulu Ufah hanya berlaku bagi anak laki-laki tanpa memandang latar belakang keluarga atau keturunan di kalangan Dayak Kayan.
Upacara adat Ufah dilaksanakan diluar lamin atau rumah panjang yaitu dibuatkan sebuah kemah yang didirikan secara sederhana diberi atap dengan daun pisang atau daun alang-alang dan dilakukan pada pagi hari sampa selesai yang lamanya tergantung dari jumlah anak laki-laki yang akan ditahbiskan.
Pemimpin upcara Ufah ini adalah seorang kakek yang pada masa dahulu telah berjaya dalam medan peperangan melawan musuh, sedangkan anak laki-laki yang akan ditahbiskan adalah anak-anak yang telah dipilih dan layak untuk ditahbiskan dalam Upacara Ufah.
Ritual Ufah ini bertujuan untuk mempersiapkan seorang pemimpin sejak usia dini agar pada saat menginjak umur dewasa dapat menjadi seorang pemimpin yang tegar dalam pendirian, kesatria, disiplin yang tinggi. Sifat seperti inilah yang diharapkan berlaku dikalangan suku Kayan dalam upaya mempersiapkan pemimpin kelak.
Dalam tradisi suku Dayak Kayan pada tempo dulu apabila akan melaksanakan upacara adat apapun jenisnya termasuk upacara Adat Ufah terlebih dahulu wajib mendirikan tombak pusaka Kayan yang disebut Bakin Kelikah sebagai simbol di mulainya pelaksanaan Upacara Adat, tidak ada seorangpun yang bisa merebahkannya selama kegiatan Upacara Adat berjalan. Bakin Kelikah dibuat dari besi keluh dengan ukuran 1 Meter dan tiang dibuat dari kayu Merang atau kayu Gare yang ukurannya sebesar 10 x 10 cm dan panjang 4 meter. Jika Bakin Kelikah itu direbahkan maka pelaksanaan Upacara Adat telah berakhir.
Hudoq Aruq dalam upacara Adat Kayan juga tampil dalam berbagai wujudnya yang menurut kepercayaan nenek luhur merupakan penjelmaan dewa yang datang dari alam khayangan dengan membawa misi perdamaian, kebahagiaan, kesuburan bagi tanaman dan kesejahteraan untuk umat Manusia serta menghalau segala bentuk permusuhan serta menghindari masyarakat dari berbagai macam penyakit. Dalam tampilan Hudoq Aruq ini selalu diiringi dengan tarian yang dinamakan tarian Hifan Sau yang dimainkan laki-laki dan hifan Jat Alat yang dimainkan para wanita dengan variasi hantakan kaki yang berbeda-beda. Tarian Hifan Sau dan Hifan Jat Alat adalah suatu rasa atas kehidupan yang aman dan damai serta kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat Kayan.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/19/upacara-adat-ufah-dayak-kayan/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |