Omed-omedan atau med-medan merupakan tradisi lama yang masih bertahan hingga kini. Tradisi ini masih hidup dan dilestarikan di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali. Omed-omedan artinya tarik menarik.
Tradisi Omed-omedan merupakan tradisi yang biasa digelar setelah perayaan Hari Raya Nyepi atau pada saat Ngembak Geni. Tradisi ini dilakukan dengan cara saling tarik-menarik bahkan hingga berciuman oleh para pemuda dan pemudi asli Banjar Kaja Sesetan. Tradisi ini sebagai wujud rasa bahagia pada saat Ngembak Geni.
Omed-omedan artinya tarik menarik.Tradisi ini dilakukan dengan cara saling tarik-menarik bahkan hingga berciuman oleh para pemuda dan pemudi asli banjar kaja sesetan. Tradisi ini hanya ada di banjar kaja sesetan.
Warga banjar kaja menolak keras stereotip bahwa omed-omedan hanya sekedar kegiatan berciuman antar pemuda dan pemudi. Tradisi ini merupakan bentuk luapan kebahagiaan setelah peranyaan nyepi sehari penuh. Omed-omedan merupan warisan tradisi yang telah lama turun temurun.
Tradisi ini merupakan simbolisasi rasa syukur atas tahun saka yang telah lewat dan menyambut tahun saka yang baru. Tradisi omed-omedan juga merupakan ajang silaturahmi antar pemuda pemudi banjar kaja seseatan. Paska ritual omed-omedan ini para muda mudi akan mengalami kerauhan (kesurupan). Hal ini dipercaya sebagai bentuk restu dari para makhluk yang tinggal dan menjaga pura banjar kaja.
Omed-omedan adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh Banjar atau kelompok warga Kaja, Desa Adat Sesetan, Denpasar Selatan, Bali.
Salah Pengertian
Gusti Ngurah juga menyampaikan, tradisi berangkulan antar muda dan mudi secara bergantian dan disiram air. Memang, menurut dia banyak yang menyalahartikan sebagai ciuman masal antarmuda-mudi.
Tapi kalau dimaknai secara ritual adat ini bermaksud utuk keakraban saja, menjaga kerukunan warga, dan saling kasih sayang.
"Banyak yang bilang ciuman masal. Ya memang kadang ada oknum pemudanya terlalu bersemangat sehingga pemudinya banyak yang malu. Sebenarnya berangkulan, tapi ada saja yang jahil sampai dicium," tambahnya.
Omed-omedan dibagi menjadi dua kelompok yaitu pria dan wanita berbaris ke belakang dan berhadap-hadapan. Satu-persatu baik pria dan wanita dibopong dan dipertemukan kemudian mereka berpelukan dan disiram air.
Semua peserta mendapatkan giliran secara bergantian.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.