Ritual
Ritual
Endog-Endogan Jawa Timur Banyuwangi
Tradisi Muludan Endog-Endogan di Banyuwangi
- 17 Agustus 2018

OSKM18 16018175 M. Nizar Zulmi

Berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi pada bulan Rabiul Awal penanggalan Islam, ada sebuah tradisi unik dan menarik yang bisa dinikmati. Tradisi tersebut untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Masyarakat Banyuwangi menyebutnya Tradisi Muludan Endog-endogan.

Endog dalam bahasa Indonesia berarti telur. Telur tersebut direbus dan diletakkan pada tusukan bambu kecil yang dihias dengan kembang kertas yang disebut dengan kembang endog. Nantinya kembang endog akan ditancapkan pada jodang, yaitu pohon pisang yang juga dihias dengan kertas warna-warni.

Biasanya dalam satu jodang berisi 27, 33 ataupun 99 kembang endog. Kemudian jodang-jodang yang sudah ditancap kembang endog akan diarak keliling kampung, bisa dipanggul ataupun menggunakan becak serta diiringi dengan alat musik tradisional seperti alat musik patrol, terbang, ataupun rebana.

Setelah diarak keliling kampung, jodang akan diletakkan di serambi masjid atau mushola dan akan dibagikan kepada masyarakat selepas pengajian dan makan bersama.

Tradisi endog-endogan sendiri tidak hanya dilakukan pada satu wilayah, tapi tersebar di 24 kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi, terutama di wilayah-wilayah yang ditempati Suku Using, suku asli Banyuwangi. Mulai dari mushola kecil di desa, masjid, sekolah, bahkan organisasi Islam, semuanya menggelar tradisi endog-endogan.

Seperti yang dilaksanakan di Mushola Kyai Shaleh, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, Rabu (15/1/2014), ada sekitar 30 jodang diarak menggunakan becak keliling kampung diiringi musik tradisonal rebana.

Menurut Suhailik, sejarawan lokal Banyuwangi, munculnya tradisi endog-endogan sejak akhir abad 18. "Endog-endogan ini masuk setelah Islam masuk ke wilayah Kerajaan Blambangan. Kenapa harus telur? Karena telur merupakan simbol dari sebuah kelahiran. Untuk tradisi ini adalah bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sedangkan kembang merupakan simbol pemujaan pada zaman Jahiliyah," jelasnya.

Ia juga mengatakan, tradisi Endog-endogan tidak serentak dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal, tapi dilaksanakan selama satu bulan. "Hari ini bisa di kampung A, besok di kampung B. Pokoknya selama satu bulan penuh di Banyuwangi akan banyak pawai endog-endogan," katanya

Namun dengan perkembangan zaman, kembang endog sudah berubah tidak hanya berbentuk bunga tetapi berubah sesuai kreativitas masyarakat, seperti berbentuk barong, ular naga, pesawat ataupun model kerucut.

Menurut Salimah, salah satu pembuat kembang endog kepada Kompas.com mengatakan, bentuk yang banyak dicari oleh masyarakat adalah bentuk seperti burung dan juga kerucut. "Jadi telurnya tidak lagi ditusuk bambu tapi digantung agar tidak cepat basi. Bentuknya juga lebih menarik terutama bagi anak-anak," katanya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan endog-endogan ini menunjukkan salah satu budaya gotong royong yang perlu dilestarikan, dan menunjukkan antusias masyarakat sebagai bentuk kecintaan masyarakat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW. "Tradisi ini unik, menarik dan bisa menjadi salah satu event untuk menarik para wisatawan," katanya.

Sumber : Kompas.com

OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Pasukan pemanah kesultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa