Maleman
Di Malang, Jawa Timur, serta daerah sekitarnya, terdapat suatu tradisi yang banyak dilakukan sekitar bulan Ramadhan, baik sebelum Ramadhan maupun sebelum Hari Raya. Hal ini cukup serupa dengan tradisi Berkatan. Maleman merupakan kegiatan mengirimkan makanan kepada tetangga sekitar dan saudara. Makanan yang dibagikan dapat berupa makanan mentah, yakni berupa bahan makanan, ataupun makanan matang, yakni masakan. Masakan ini pun bermacam-macam. Ada yang berupa kue, makanan tradisional, atau pun takjil.
Maleman dilaksanakan masyarakat dengan antusias. Saling bertukar makanan dapat mempererat tali silaturahmi. Dasar dari kegiatan ini yakni adanya suatu prestasi yang diharapkan oleh warga sekitar, yakni pahala bagi orang yang memberi makan sesama yang sedang berpuasa.
Bahan makanan mentah yang biasa saling dikirimkan yakni dapat berupa :
1. Beras
2. Gula
3. Kecap
4. Bawang
5. Minyak
Kemudian masakan yang biasa dikirim yakni :
1. Nasi kuning
2. Nasi padang
3. Nasi berkat (nasi putih, ayam goreng, mie bihun, sambal goreng, urap, sambal, bali tahu atau telur)
Serta takjil yang saling dikirimkan yakni :
1. Kue basah (kue apem, lemper, kue kukus, puding, pie buah)
2. Es buah
3. Es campur
4. Kue kering (nastar, kastangel, pastel kering, sus kering)
Maleman biasa dikemas dalam kotak kertas. Maleman biasa dikirimkan oleh anak dari suatu keluarga yang sedang mengadakan. Sesuai tradisi, orang tua akan memasak di rumah, kemudian sang anak mengantarkan masakan tersebut ke rumah-rumah tetangga. Bersamaan dengan diterimanya makanan di rumah yang dituju, sang anak diberi uang saku/angpau untuk lebaran.
Tidak ada perjanjian resmi mengenai jadwal siapa yang mengadakan maleman. Oleh sebab itu, terkadang makanan yang sampai di suatu rumah dapat mencapai 3 atau 4 kotak dalam sehari. Apabila keluarga penerima maleman tidak sanggup untuk menghabiskan makanan yang diterima, biasanya mereka akan menyedekahkan beberapa kotak kepada yang membutuhkan.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang