Ritual
Ritual
Ritual Sumatera Barat Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman
Tradisi “Balimau” di Lubuk Sikaping, Pasaman – Sumatera Barat

Indonesia terkenal dengan negara yang “kaya”baik dari segi alamnya, juga masyarakatnya yang heterogen dengan beragam  kultur budaya dari berbagai daerah. Disini saya ingin menyajikan sebuah tradisi untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang di daerah kami disebut dengan tradisi “Balimau”.

Kota kecil kami Lubuk Sikaping terletak di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Kota ini sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Pasaman. Lubuk Sikaping merupakan daerah yang masih kental adat dan kebudayaannya. Dimana sesuai pepatah minangkabau “Adat basandi syarak, Syarak basandi Kitabullah” artinya Adat berdasarkan kepada Agama dan Kitab Allah. Kota kecil ini ditempati oleh berbagai suku yang masing-masing dikepalai oleh pucuk adat yang dikenal dengan sebutan “Datuak”. Datuak/ Datuk merupakan kepala adat suatu kaum.

Tradisi Balimau ini merupakan tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Disini ada dua nagari yaitu Nagari Durian Tinggi dan Nagari Pauh. Secara adatnya datuk yang ada di Nagari Durian Tinggi adalah Datuk Bandaro Kuniang yang ingin mengunjungi sekaligus memohon maaf karena menyambut bulan suci Ramadhan kepada ayahnya yaitu Datuk Majo Indo yang menjadi penghulu adat di Nagari Pauh.

Prosesinya dimulai dengan arak-arakan para datuk dari Nagari Durian Tinggi lengkap dengan para bundo kanduang dan para putri rumah gadang yang diiringi alat musik tradisional yakni gandang dan talempong. Begitu juga para datuk dari Nagari Pauh datang dari arah berlawanan. Dari masing-masing rombongan para datuk ini membawa grup silat yang nantinya bertemu disebuah mesjid yakni “Mesjid Raya Pauh Durian Tinggi”. Grup silat saling unjuk kebolehan yang diakhiri dengan saling bersalaman. Setelah itu para penghulu adat kedua nagari saling bersalaman dan bermaaf-maafan pertanda akan memasuki bulan suci Ramadhan dan diikuti oleh seluruh masyarakat yang menghadiri acara tersebut. Prosesi ini biasanya juga dihadiri oleh pimpinan daerah yaitu bupati dan unsur – unsurnya. Para bundo kanduang yang membawa mangkok berisi air yang dicampurkan dengan bunga-bunga membagikan kepada masyarakat yang hadir. Air ini diusapkan ke kepala yang disukai oleh masyarakat sekitar sebagai tanda bahwa  mereka siap memasuki bulan suci Ramadhan.

Acara yang dimulai selepas ashar ini akan berakhir tepat pada azan maghrib. Selanjutnya para penghulu adat dan orang-orang yang hadir akan melakukan sholat maghrib berjamaah di Mesjid Raya Pauh Durian Tinggi.

Demikianlah acara yang masih berlaku sampai sekarang. Yang menandakan masyarakat Lubuk Sikaping sangat antusias dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa