Ritual
Ritual
Tata Negara Bali Gianyar
Tata Pemerintahan Gianyar
- 6 Januari 2012
Kerajaan ini didirikan di akhir abad ke-18 dan menjadi kerajaan terkuat di kawasan selatan Bali.

I. Wilayah
Wilayah kekuasaan Kerajaan Gianyar secara hirarkis dibagi dalam 3 kelompok kawasan:
- Jero Kuta: wilayah utama kerajaan Gianyar yang langsung dipimpin Raja Gianyar.Wilayah ini terdiri dari beberapa wilayah lebih kecil disebut kemancaan, seperti Gianyar, Angkling, Bahbahan, Tegal, Samplangan, Srongga, Lebih, Cebaang. Tiap kemancaan terdiri dari satu atau lebih desa.
- Kepunggawaan: wilayah daerah kerajaan Gianyar yang memiliki 12 wilayah, yaitu:
  • Kepunggawaan Sidan terdiri dari 2 kemancaan: Sidan dan Pegesangan.
  • Kepunggawaan Tulikup terdiri dari kemancaan Tulikup.
  • Kepunggawaan Siangan terdiri dari 2 kemancaan: Siangan dan Petak.
  • Kepunggawaan Bebitra terdiri dari 3 kemancaan: Bebitra, Soat dan Semita.
  • Kepunggawaan Abianbase terdiri dari kemancaan Abianbase
  • Kepunggawaan Blahbatuh terdiri dari 7 kemancaan: (Blanbatuh, Buruan, Blege, Bona, Pas Dalem, Pring dan Saba).
  • Kepunggawaan Kramas terdiri dari kemancaan Kramas.
  • Kepunggawaan Sukawati terdiri dari 2 kemancaan: Sukawati dan Batuan.
  • Kepunggawaan Peliatan terdiri dari 5 kemancaan: Peliatan, Mas, Delod Tunduh dan Petulu.
  • Kepunggawaan Tegallalang terdiri dari 5 kemancaan: Tegallalang, Manuaba, Kenderan, Kedisan dan Pejengaji.
  • Kepunggawaan Ubud terdiri dari 8 kemancaan: Ubud, Ketewel, Batu bulan, Angantaka, Sedang, Singapadu, Sayan dan Pejeng.
- Desa

II. Pemerintahan
• Pemerintahan Jero Kuta
o Raja: bergelar Anak Agung.
o Dewan Utama: dewan yang berfungsi memberi nasihat pada raja. Anggota dewan ini terdiri dari pendeta Siwa dan Budha bernama Bhagawanta dan keluarga raja.
o Kanca Uter: jabatan administrasi kerajaan.
o Pemekel Kakandel: Sekretaris pribadi raja
o Pemade: jabatan tertinggi urusan birokrasi pemerintahan yang berkoordinasi dengan semua penguasa daerah Dalam urusan ketentaraan, Pedanda menjadi panglima angkatan perang.
o Sedahan Agung: jabatan yang bertanggung jawab persoalan keuangan dan sumber daya, seperti halnya pajak dan berkoordinasi dengan petugas keuangan di tiap wilayah kepunggawaan
o Subandar: jabatan yang bertanggung jawab untuk pengaturan pelabuhan Gianyar dengan otorisasi dari Sedahan Agung.
o Pedanda Kerta: jabatan tertinggi di sistem peradilan Gianyar judiciary yang berfungsi sebagai kepala pengadilan pusat Gianyar dan berkoordinasi dengan petugas hukum di tiap peradilan di Kepunggawaan. Di pengadilan pusat Gianyar, Pedanda Kerta dibantu oleh 5 penuntut kerajaan dan petugas pengadilan lain bernama Kenca.

• Pemerintahan Kepunggawaan
Pemerintahan Kepunggawaan di Gianyar memiliki struktur birokrasi yang serupa dengan yang ada di pusat. Dalam menjalankan tugasnya, penguasa wilayah Kapunggawaan, tiap punggawa dibantu beberapa petugas kapunggawaan officials:
- Manca: kepala daerah kemancaan dalam wilayah kepunggawaan
- Bhagawanta Siwa dan Bhagawanta Budha yang mengurusi urusan agama.
- Sedahan: urusan keuangan. DI level desa, Sedahan dibantu beberapa Pekaseh yang mengatur sistem pertanian subak.
- Pedanda Kerta: kepala peradilan kepunggawaan. Strukturnya juga serupa dengan struktur peradilan di pusat.
- Perbekel: kepala desa

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline