Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja (Beru Pertaki) yang bergelar Nantampuk Mas. Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya, atau yang dalam bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan ketidaksengajaan para dayang menarikan Tatak tersebut di luar istana, membuat Tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.
Pada masa sekarang ini, masyarakat Pakpak lebih mengenal Tatak Nantampuk Mas sebagai Tatak persembahan ini ingin menunjukkan bagaimana keramah tamahan perempuan-perempuan Pakpak kepada para tamu-tamu undangan, yang biasanya di pertunjukan dalam upacara seremonial pemerintahan maupun acara hiburan yang dipertunjukkan di lapangan maupun gedung-gedung pemerintahan.
Penarinya terdiri atas tiga atau tujuh orang perempuan maupun lebih, namun harus ganjil dan merupakan perempuan-perempuan pilihan yang berambut panjang serta merupakan gadis-gadis tercantik yang ada di suku tersebut.
Tatak Nantampuk Mas merupakan salah satu seni tari tradisi yang ada pada masyarakat Pakpak yang sudah terintegrasi menjadi identitas mereka.
Tatak Nantampuk Mas ini diiringi oleh repertoar Anggun Pola yang terdiri atas alat musik kalondang, kucapi, lobat, gendang sitellu-telludan gung sada rabaan.
Pada masa sekarang ini, tatak Nantampuk Mas ini dapat kita lihat pada upacara-upacara seremonial adat, pemerintahan, maupun hiburan yang ditampilkan pada saat menyambut tamu-tamu atau undangan pada sebuah acara. Tatak Nantampuk Mas ini selalu ditampilkan untuk tetap terjaga kelestariannya.
Agar generasi muda sekarang tidak lupa ataupun dapat mengetahui keberadaan Tatak Nantampuk Mas
Sumber : http://kamisukubatak.blogspot.com/2017/05/tarian-adat-batak-pakpak-terlengkap.html
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang