×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Tari Selampit Delapan

Tanggal 02 Jan 2016 oleh Dita Indrani.

Tari selampit delapan merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. Pria kelahiran Padang Sidempuan 7 Juli 1941 ini memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang kesenian, terutama seni tari. Sebagai pribadi yang baik, ramah, dan enerjik membuat dia mudah beradaptasi dengan budaya dan lingkungan setempat. Aktivitasnya yang lebih banyak bergulat dalam bidang kebudayaan menjadikan dirinya berhasil menangkap pesan terdalam dari pergaulan masyarakat yang kemudian diolah menjadi sebuah karya seni bernama Tari Selampit Delapan. Dalam perkembangannya, tari tersebut kemudian ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.

Oleh M. Ceylon, Tari Selampit pertama kali diperkenalkan untuk merekatkan hubungan pergaulan antarpemuda. Melalui media tari, suasana keakraban antarpemuda dapat terbangun dengan baik. Setiap gerak dalam tari ini menggambarkan kekompakan, dan kekompakan itulah yang menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Tari Selampit Delapan terkandung sebuah pesan yang dalam tentang makna sebuah pergaulan, bahwa pergaulan yang baik dilandasi oleh keimanan, saling menghargai, dan berperilaku bijaksana. Tentunya pandangan ini tidak terlepas dari falsafah hidup masyarakat Jambi yang memegang teguh nilai-nilai keimanan sebagai landasan dalam setiap pergaulan. Tari Selampit Delapan banyak ditampilkan pada kegiatan-kegiatan pesta, seperti pesta adat dan promosi budaya. Pada kegiatan pesta, tari ini ditampilkan dalam hari-hari besar yang terdapat di Kota dan Provinsi Jambi, seperti penganugerahan gelar pusaka adat, Hari Ulang Tahun Kota Jambi yang jatuh pada bulan Mei, Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi pada bulan Januari, dan pesta masyarakat Jambi dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh pada tanggal 17 Agustus

Dalam Tari Selampit Delapan para penonton dapat menyaksikan gerakan yang luwes yang disuguhkan oleh para penari. Tarian dibuka dengan gerakan jongkok lalu memutar sembari menghaturkan salam sembah pada penonton sebagai rasa hormat. Hal ini menjadi salah satu ciri khas dalam tari-tarian Melayu. Para penari melakukan gerakan salam sebagai penghargaan terhadap penonton atas kesediaannya menyaksikan persembahan tari mulai dari awal hingga selesai.

Usai menghantarkan salam penghormatan, tarian dilanjutkan dengan melakukan gerakan inti. Masing-masing penari segera mengambil syal yang tergantung untuk selanjutnya bersiap melakukan gerakan inti. Mereka kemudian membentuk sebuah lingkaran sebelum melakukan gerakan berputar. Perlahan-lahan satu persatu dari para penari berputar untuk merajut syal, gerakan ini dilakukan secara bergiliran dengan gerakan gemulai, sehingga syal menyatu menjadi lilitan yang indah. Setelah syal menyatu dengan bagus, maka gerakan tari dilanjutkan dengan membuka rajutan syal. Gerakannya pun dilakukan persis seperti gerakan awal ketika membuat rajutan. Setelah rajutan selesai dibuka, maka posisi para penari kembali membentuk formasi lingkaran sembari memainkan syal tersebut dengan gerakan yang teratur dan dilakukan sampai selesai hingga syal kembali terbuka seperti sedia kala.

Gerakan tarian bertambah menarik dengan komposisi warna-warni pakaian dan syal yang dipakai para penari. Para penari yang berjumlah 8 orang (4 pasang) tampil dengan komposisi pakaian yang beraneka warna, seperti biru, kuning, merah, dan merah muda dengan warna syal yang senada. Aneka warna tersebut kelihatan indah berpadu dengan sarung tenun khas Melayu Jambi yang terbuat dari sutra bersulam emas yang dipakai sebagai ikat pinggang.

Sumberhttp://m.wisatamelayu.com/id/tour/834-Tarian-Selampit-Delapan/navgeo

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...