Tarian
Tarian
Tarian Papua Papua Timur
Tari Selamat Datang Papua
- 20 April 2016
Tari Selamat Datang adalah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu penting yang berkunjung ke sana. Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Papua. Selain gerakannya yang khas dan enerjik, tarian ini tentu kaya akan makna dan nilai-nilai di dalamnya.
 
Sejarah Tari Selamat Datang
 
Menurut sejarahnya, Tari Selamat Datang sudah ada sejak zaman dahulu. Di Papua sendiri pada dasarnya memiliki banyak suku dan setiap suku biasanya memiliki ciri khas tersendiri dalam tarian selamat datang mereka. Tari Selamat Datang sejak dulu sering dilakukan oleh masyarakat di sana untuk menyambut kedatangan para tamu, baik dari luar kota, luar suku, maupun tamu penting lainnya yang dianggap terhormat atau berniat baik dalam kedatangan mereka. Tari Selamat Datang juga merupakan simbol penghormatan dan tanda bahwa tamu tersebut itu diterima dengan baik oleh masyarakat di sana.
 
Tari Selamat Datang telah menjadi suatu tradisi dikalangan masyarakat Papua, sehingga masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Karena kecintaan mereka pada budaya Papua, para seniman disana kemudian mengambangkan tarian ini. Dengan membawa unsur budaya Papua yang beragam dan ciri khas masyarakat Papua dalamnya, maka jadilah Tari Selamat Datang yang sering ditampilkan saat ini. Walaupun begitu beberapa suku di Papua masih tetap mempertahankan tarian selamat datang yang menjadi ciri khas mereka dulu.
 
Fungsi Dan Makna Tari Selamat Datang
 
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang difungsikan untuk menyambut kedatangan para tamu terhormat. Bagi masyarakat disana tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa hormat dan tanda bahwa tamu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. Selain itu tarian ini juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyambut para tamu. Hal tersebut sangat terlihat dari gerakan dan ekspresi para penari yang menari dengan penuh keceriaan serta kebahagiaan.
 
Pertunjukan Tari Selamat Datang
 
Tari Selamat Datang ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan penari wanita. Untuk jumlah para penari biasanya sesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah kelompok. Dalam pertunjukannya para penari menggunakan kostum busana tradisional khas Papua, serta dilengkapi dengan atribut menari seperti senjata dan alat musik tradisional tifa.
 
Dengan diiringi oleh lagu dan musik pengiring, para penari menari dengan gerakannya yang khas. Gerakan dalam Tari Selamat Datang ini sangat enerjik, sehingga menggambarkan keceriaan  dari para penarinya. Dalam pertunjukannya, Tari Selamat Datang dibagi menjadi beberapa babak tarian dan setiap babak tersebut mempunyai gerakan yang berbeda-beda.
 
Salah satu keunikan dalam Tari Selamat Datang ini adalah ketika para penari wanita menjemput para tamu, kemudian memasangkan penutup kepala serta kalung sebagai tanda penghormatan mereka. Tamu tersebut kemudian diajak menari bersama para penari hingga selesai. Hal ini menggambarkan bahwa para tamu sudah diterima dengan baik oleh masyarakat dan sudah menjadi bagian dari mereka.
 
Pengiring Tari Selamat Datang
 
Dalam pertunjukan Tari Selamat Datang biasanya diiringi oleh alunan musik dan lagu. Alat musik pengiring tersebut terdiri dari gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh masyarakat Papua. Untuk lagu dan irama yang dimainkan biasanya merupakan lagu yang bertema keceriaan. Selain itu, biasanya lagu tersebut juga harus disesuaikan dengan gerakan para penari.
 
Kostum Tari Selamat Datang
 
Untuk kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Selamat Datang, biasanya merupakan pakaian tradisional yang terbuat dari daun atau akar. Namun pada saat ini banyak juga yang menggantinya dengan pakaian kain sebagai pengembangan agar terlihat menarik. Walaupun begitu, aksesoris yang digunakan masih tetap sama, seperti halnya penutup kepala, kalung, dan gelang, serta lukisan etnik yang mewarnai tubuh mereka. Sehingga nuansa khas Papua masih tetap melekat.
 
Perkembangan Tari Selamat Datang
 
Dalam perkembangannya, Tari Selamat Datang masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan dalam pertunjukannya, baik dalam segi kostum, gerakan, maupun pengiring tarian agar terlihat lebih menarik. Selain itu, Tari Selamat Datang juga tidak hanya ditampilkan dalam upacara penyambutan saja, namun juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari usaha pelestarian dan memperkenalkan kepada generasi muda serta masyarakat luas akan budaya yang mereka miliki.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline